TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan penurunan harga bahan bakar minyak pada 1 April mendatang tidak akan mentok pada harga keekonomian. Hal itu, menurut dia, ditujukan agar menjelang Idul Fitri tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu signifikan.
"Perlu ada simpanan untuk jaga-jaga kalau Juli naik, sehingga masyarakat tidak terbebani kenaikan yang terlalu tajam," ujar Sudirman seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Maret 2016.
Menurut Sudirman, terdapat Rp 15-16 triliun dana simpanan yang bisa dihimpun dari penjualan solar apabila nantinya harga solar diturunkan, mengingat masih adanya subsidi sebesar Rp 1.000 per liter dalam harga solar. "Itu akan menjadi sumbangan untuk mempercepat program kesejahteraan," ucapnya.
Pemerintah pun, kata Sudirman, akan mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat agar pemerintah bisa menggeser subsidi dalam APBN Perubahan mendatang. "Untuk sektor-sektor yang produktif, mumpung harga sedang rendah. Subsidi kan sudah banyak digeser ke kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lain sebagainya," tuturnya.
Selain itu, Sudirman mengungkapkan bahwa kini PT Pertamina (Persero) mengalami surplus dengan dihapusnya subsidi BBM. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pun mengiyakan pernyataan Sudirman. "Sepanjang 2013 memang minus, tapi sekarang plus semua. Akhir Maret, setelah selesai pembukuan untuk triwulan pertama, akan kami sampaikan (profitnya)," ujarnya.
Pada 1 April mendatang, pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar minyak. Harga tersebut akan berlaku untuk periode 1 April-30 Juni. "Turunnya berapa, mungkin dalam 1-2 hari ini kami bisa timbulkan angkanya. Tapi turunnya cukup signifikan, mendekati harga keekonomian," kata Sudirman.
Namun, Sudirman berujar, formula harga yang akan diputuskan tidak akan mentok pada harga keekonomian. Hal itu, menurut dia, ditujukan agar menjelang Idul Fitri tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu signifikan. "Perlu ada simpanan untuk jaga-jaga kalau Juli naik sehingga masyarakat tidak terbebani kenaikan yang terlalu tajam," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI