Sopir Taksi Demo, Tolak Keberadaan Taksi Uber dan Go-Jek
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan taksi konvensional Blue Bird Group membantah memobilisasi massa untuk demonstrasi besar-besaran menuntut pemblokiran transportasi online, Grab dan Uber.
"Kami tegaskan, tidak ada mobilisasi massa dan kami tidak mendukung adanya demonstrasi," kata Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Sri Aryati Purnomo, di kantornya, Selasa, 22 Marer 2016.
Noni mengatakan tidak ikut campur dengan agenda demonstrasi yang dilakukan karyawannya. Menurut dia, demonstrasi yang terjadi hari ini hak masing-masing karyawan dan perusahaan Blue Bird tidak bisa melarang.
Menurut Noni, perusahaan sejak awal telah mengimbau karyawannya agar tidak ikut demonstrasi. Bahkan, Noni mengaku memberlakukan sanksi kepada karyawan yang terlibat anarkisme. "Kami sangat tidak menganjurkan demo dilakukan," ujar dia.
Noni mengaku perusahaannya sudah memberikan edaran kepada karyawan di seluruh Indonesia yang berjumlah mencapai 35 ribu pengemudi taksi pada Minggu, 20 Maret 2016. Mereka diminta membatalkan demonstrasi sejak rencana itu digulirkan oleh Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD).
Namun, Noni mengatakan Blue Bird juga protes dengan ketidaktegasan pemerintah dalam menangani kasis Grab dan Uber. Namun ia menolak protes dilakukan melalui cara demonstrasi. Dia melayangkan protes itu secara resmi ke Organda dan Kadin.
Menurut Noni, persoalan Grab dan Uber bukan terkait online atau konvensional. Menurut dia, yang menjadi persoalan adalah penegakan regulasi yang terkesan tebang pilih. Ia mendorong seluruh angkutan umum mematuhi regulasi yang ada.
"Ini soal kesetaraan dan terkait keamanan penumpang jangka panjang," kata dia. Karena itu, Noni berharap pemerintah segera menertibkan Grab dan Uber, mulai dari izin, badan hukum, hingga uji Kir kendaraan.
Pihaknya tak mempermasalahkan aplikasi online yang diterapkan Grab dan Uber. Menurut dia, Blue Bird juga memberlakukan sistem yang sama sejak 2011. "Pemerintah harus bertindak tegas karena untuk melindungi konsumen secara jangka panjang," tutur dia.