Jawa Barat Tawarkan Rumput Laut Dan Kopi di Supermarket Cina

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 23:37 WIB

Ilustrasi es kopi. ottencoffee.co.id

TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah provinsi tengah menjajaki kemungkinan memasarkan rumput laut dan kopi Jawa Barat ke China. "Pemerintah akan mencarikan pasar, termasuk juga membinanya agar kualitasnya bisa diterima pihak eksportir," kata dia di Bandung, Jumat, 18 Maret 2016.

Iwa mengungkapkan, ada sejumlah masalah yang tengah dihadapi dua komoditas itu sehingga membutukan perluasan pasarnya. Rumput laut misalnya, terkendala harganya yang rendah karena dugaan monopoli pada pemasaran produksinya. Sementara kopi membutuhkan pasar yang lebih luas mengimbangi program pemerintah Jawa Barat yang telah membagikan jutaan bibit kopi. "Mudah-mudahan ini solusinya," kata dia.

Dia merinci, rumput laut misalnya harganya saat ini berkisar Rp 3 ribu per kilogram kering. "Mengingat harganya relatif rendah, petani kurang semangat. Pengelolaanya masih tradisional, disamping pembelinya tunggal sehingga situasi ini kurang baik ke depan," kata Iwa.

Iwa mengatakan, ada dua daerah utama penghasil rumput laut di Jawa Barat. Pertama Bekasi yang memproduksi sektiar 30 ribu per kilogram berat kering pertahun, lalu Indramayu sekitar 22 ribu per kilogram berat kering per tahun.

Menurut Iwa, saat ini tengah dijajaki tawaran memasok produk rumput laut dari Jawa Barat dari pengusaha gerai supermarket China dengan harga yang terhitung menarik. "Dia juga akan membawa teknologi dan diharapkan membangun pabrik di sini sehingga tidak lagi terjadi monopoli," kata dia. Tawaran ini diharapkan dapat mendongkrak harga jual rumput laut dari petani.

Iwa mengatakan, pemerintah provinsi tengah menyiapkan fasilitasi pengembangan rumput laut dengan skema inti dan plasama untuk memastikan pasokannya jika berhasil menembus pasar China. “Rencananya kita akan membangun kerjasamaini jangka panjang sehingga harga stabil dan petani juga mendapat pasar yang pasti,” kata dia.

Sementara komoditas kopi saat ini membutuhkan pasar yang lebih luas lagi. “Pemerintah Jawa Barat sudah menyebar hampir tiga juta pohon bibit kopi ke masyarakat. Kita harus memikirkan pemasarannya,” kata Iwa. Produk kopi dalam bentuk biji dan kemasan siap saji juga tengah dijajaki untuk dipasarkan di gerai supermarket di China.

Menurut Iwa, seperti rumput laut, pemerintah Jawa Barat tengah menyiapkan fasilitasi pengembangan skema perkebunan inti dan plasma pada komoditas kopi petani. “Hitung-hitungan untuk inti itu paling tidak luasnya 50 hektare,” kata Iwa.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

5 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

18 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya