Cadangan Besar, Investor Blok Masela Diyakini Tak Akan Lari

Jumat, 11 Maret 2016 15:19 WIB

Blok Masela. http://maritim.go.id/

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman optimistis ada investor yang tertarik mengelola blok gas Masela. Staf ahli Kemenko Maritim Haposan Napitupulu mengatakan kecil kemungkinan tidak ada investor yang mau menggarap Blok Masela. "Cadangannya besar. Investor tidak akan pergi," ucapnya di Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.

Haposan menyatakan dengan cadangan gas sebesar 27,6 TCF Blok Masela akan menarik banyak investor untuk mengelolanya. Ia mencontohkan investor asal Jepang, Inpex. Menurut dia, Inpex sudah berpengalaman mengelola kilang gas di Indonesia, seperti di Mahakam. Bahkan Inpex sudah mengusulkan kilang LNG Terapung yang disetujui oleh pemerintah pada 2010.

Kendati masih memunculkan perdebatan ihwal skema pengelolaan, Haposan memaparkan pembangunan kilang di darat lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan terapung atau Floating Liquefied Natural Gas (FLNG). Haposan beralasan FLNG peluangnya kecil dibangun lantaran belum pernah beroperasi di Indonesia. "Sementara kalau di darat kami sudah mempunyai banyak referensi pembangunannya," kata dia.

Dari sisi biaya, lanjut Haposan, kilang darat diperkirakan menghabiskan dana US$ 16 miliar, bukan US$ 19 miliar seperti usulan Inpex/Shell terakhir. Sementara biaya untuk FLNG versi Inpex dan Shell yang diusulkan pada 2015 mencapai US$ 15 miliar.

Namun dibalik perdebatan tentang biaya pembangunan, Haposan menuturkan, pembangunan kilang di darat akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat. Salah satunya ialah peningkatan nilai tambah dengan pembangunan industri hilir dan petrokimia. "Multiplier effect-nya banyak," kata dia.

Lebih lanjut, Haposan berharap semua pihak bisa saling berkoordinasi dengan Kemenko Maritim untuk memutuskan pengelolaan Blok Masela. Ia ingin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga bisa duduk bersama.

Pengelolaan Blok Masela di wilayah Maluku Tenggara Barat masih memunculkan perdebatan. Perbedaan pandangan terjadi antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Sejauh ini, Kemenko Maritim lebih memilih pembangunan kilang darat sementara Kementerian ESDM sebaliknya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya