2017, Bappenas Targetkan Ekspor Nonmigas Tumbuh 10,4 Persen

Reporter

Sabtu, 5 Maret 2016 12:07 WIB

Teknisi mengecek kondisi mobil siap ekspor di pelabuhan mobil Tanjung Priok, Jakarta, 18 Mei 2015. Bank Indonesia mencatat ekspor kendaraan dan suku cadangnya meningkat 5,5 persen (year on year/YoY) terutama terjadi pada negara tujuan Arab Saudi, Filipina, dan Jepang. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menetapkan target pertumbuhan ekspor non-migas tahun 2017 sebesar 10,4 persen, atau senilai US$ 153 miliar. Target tersebut nantinya akan "dibagi-bagi" untuk tiap provinsi. "Itu merupakan pendekatan baru yang Bappenas sedang rumuskan," kata Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Internasional Bappenas Amalia Adininggar di kantornya, Jumat 4 Maret 2016.


Amalia menyatakan, Pemerintah sudah menyiapkan peta jalan alias road map untuk mendongkrak pertumbuhan ekspor non-migas. Salah satu langkah yang akan dilakukan dalam adalah dengan mematok target ekspor nonmigas untuk masing-masing provinsi. "Jadi, setiap pemerintah provinsi dituntut mengejar target pertumbuhan ekspor sesuai dengan potensi ekspornya," ujarnya.


Beberapa provinsi yang menjadi andalan akan dibebankan target yang relatif besar. Misalnya, untuk Jawa Barat target ekspornya dipatok US$ 26,02 miliar, DKI Jakarta US$ 11,94 miliar, Jawa Timur US$ 18,17 miliar dan Jawa Tengah US$ 7,57 miliar.


Amalia menyatakan, penetapan target ekspor tiap daerah ini dilakukan agar kejadian di tahun 2015 lalu tidak terjadi. Pada periode itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor non-migas turun 9,8 persen dari 2014.


Sementara itu, untuk tahun 2016 ini, Bappenas menargetkan pertumbuhan ekspor non-migas dalam rentang antara 4,5-5 persen. "Kami optimis karena ekonomi dunia juga sedang membaik," kata Amalia.


Advertising
Advertising

Bagaimanapun, ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistyaningsih menilai target yang ditetapkan pemerintah masih terlalu tinggi. "Jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, ini lompatannya cukup jauh lho," ujarnya.


Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak hanya menekan daerah untuk menggenjot ekspor. Peningkatan produksi komoditas ekspor tak akan berarti tanpa permintaan dari negara asing. Pertumbuhan ekonomi di negara tujuan ekspor utama Indonesia seperti Cina dan Amerika Serikat yang melambat harus diperhatikan. "Jadi Pemerintah pusat harus membantu mengembangkan pasar ekspor kita, termasuk di negara-negara non tradisional," katanya.


PINGIT ARIA

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

54 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya