Sensus Ekonomi 2016 Sasar Pelaku Bisnis Online  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 29 Februari 2016 18:30 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, usai mengikuti Public Expose Sensus Ekonomi 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Rico Suyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sensus ekonomi 2016 yang akan dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Jawa Barat, Mei mendatang, akan menyasar para pelaku bisnis online.

"Bisnis online termasuk kategori baru yang akan didata dalam Sensus Ekonomi 2016 ini," kata Kepala BPS Kota Bogor, Budi Hardiyono, dalam audiensi dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Balai Kota, Senin, 29 Februari 2016.

Ia mengatakan, perlu dukungan masyarakat dalam memberikan data mengenai jenis usaha yang dijalankannya, termasuk bisnis online.

Karena tipe bisnis tersebut tidak memiliki tempat usaha resmi yang dapat teridentifikasi secara langsung. Selain itu, pelaku bisnis online bersifat bergerak, tidak menetap di rumahnya.

Sehingga pada saat pendataan berlangsung, petugas BPS harus benar-benar mendata setiap individu yang ada di wilayah jelajahnya. "Diperlukan kejelian petugas BPS untuk dapat mendata setiap jenis usaha yang ada di wilayah cakupannya. Peran serta masyarakat juga diharapkan untuk jujur dalam memberikan data serta informasi yang dibutuhkan petugas," katanya.

Ia menjelaskan, Sensus Ekonomi bertujuan mengetahui karakteristik ekonomi di masing-masing wilayah. Pendataan ditujukan kepada seluruh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, rumah sakit, perdagangan, hotel, restoran, sekolah, panti sosial, pasar hingga tempat peribadatan.

"Kami menerjunkan 1.808 petugas sensus. Pertanyaan yang diajukan oleh petugas hanya soal pendapatan dan pengeluaran dalam sebulan. Kami berharap responden (masyarakat) mau memberikan jawaban yang jujur karena data ini untuk kebijakan ekonomi kedepannya," katanya.

Menurut dia, pendataan sensus ekonomi kerap kali mengalami kendala dari beberapa perusahaan besar yang enggan memberikan informasi data-datanya. Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 16/1997, sudah dijelaskan responden wajib menjawab pertanyaan dari petugas atau akan dikenakan denda sebesar Rp100 juta.

"Tetapi, petugas BPS melabih banyak memakai cara persuasif sehingga responden bisa lebih terbuka," katanya.

Budi menambahkan, sensus ekonomi dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI, mencakup semua aktivitas ekonomi (kecuali sektor pertanian) dan skala ekonomi usaha. Ini merupakan sensus ekonomi yang keempat, setelah sebelumnya dilaksanakan pada 1986, 1996 dan 2006. "Sensus dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sensus ekonomi menggunakan akhiran enam, pertama kali diselenggarakan tahun 1986, dan tahun ini merupakan yang keempat," katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan mendukung Sensus Ekonomi 2016 dengan segera mengkoordinasikannya ke seluruh aparat di wilayah baik tingkat kelurahan hingga kecamatan. "Sensus ekonomi penting untuk mengetahui peta ekonomi di Kota Bogor baik skala besar maupun kecil, dan data ini penting untuk mengambil kebijakan, sehingga perlu kita sukseskan bersama-sama," katanya.

ANTARA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

11 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

13 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

13 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

14 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

18 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya