Pelaku UMKM Bicarakan MEA di Coworking Unconference Asia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 18 Februari 2016 23:00 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), berjalan bersama Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono (kedua kiri), dalam pembukaan Konferensi Minyak Sawit (IPOC) 2015 di Nusa Dua, Bali, 26 November 2015. Konferensi ini diikuti lebih dari 1000 peserta dari 22 negara produsen minyak sawit. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Coworking Unconference Asia 2016 akan digelar di Bali pada 24 Februari 2016 hingga 28 Februari 2016 mendatang yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari kalangan pelaku usaha dan media massa.


Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ubud Coworking & Community Space atau dikenal dengan Hubud dan Kumpul Coworking Space yang bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.


Risyana Muthia, Communication Manager Hubud, mengungkapkan pergerakan coworking sendiri sudah cukup lama dikenal di Benua Eropa dan Amerika Utara, sedangkan di Indonesia sendiri baru populer beberapa tahun lalu dan di Bali saat ini sudah ada 10 coworking space.


“Kegiatan yang digelar kedua kalinya ini untuk membahas lebih dalam lagi pergerakan coworking di Indonesia bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, serta bagaimana kaitannya dengan implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” tuturnya dalam konferensi pers Coworking Unconference Asia 2016 di Denpasar, Kamis (18 Februari 2016).


Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, Direktur Kerjasama Ekonomi Asean Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, mengatakan dalam penerapannya di Indonesia, MEA sering diartikan sebagai suatu ancaman dengan adanya pergerakan bebas tenaga kerja, barang, dan modal sehingga akan meraup pasar di Indonesia.


Advertising
Advertising

“Padahal sebagai pasar tunggal, pelaku usaha Indonesia juga mampu meraup peluang yang sama di negara-negara Asean lainnya. MEA dianggap sebagai ancaman atau peluang tergantung pada kemampuan masing-masing individu untuk berdaya saing,” jelasnya.


Dia menuturkan, coworking adalah cara kerja baru yang mengandalkan keterhubungan, kolaborasi, dan saling berbagi sumber daya.


“Melalui coworking, individu dan UMKM akan lebih terdorong untuk berjejaring serta menciptakan inovasi sosial dan bisnis. Secara langsung juga mendukung kewirausahaan dan menunjang daya saing pelaku usaha Indonesia di era MEA ini,” paparnya.


BISNIS

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

59 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya