Permintaan Melonjak, Go-Massage Ekspansi ke Luar Jakarta

Reporter

Rabu, 17 Februari 2016 16:20 WIB

Perwakilan Terapis Go-Massage menampilkan tarian kreatifnya sebagai salah satu rangkaian Go-Massage Gathering, 17 Februari 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Go-Massage, layanan pijat kesehatan panggilan beraplikasi yang merupakan produk teranyar, PT Go-Jek Indonesia, mendapat antusias dari para terapis. Sampai saat ini perekrutan terapis Go-Massage masih dibuka karena tingginya permintaan

Co Founder Go-Massage Dayu Dara Permata menyebutkan, perekrutan akan terus dibuka hingga jumlah permintaan dan penawaran bisa terpenuhi secara proporsional. Diakui permintaan Go-Massage terus meningkat.

Dara mengatakan saat ini jumlah terapis sudah mencapai 800 orang dari 2.000 terapis yang terdaftar. "Bahkan peningkatan mencapai dua kali lipat tiap bulannya," katanya dalam acara Go-Massage Gathering, pada Rabu, 17 Februari 2016.

Dara menyebutkan permintaan layanan non transportasi Go-Jek ini terus meningkat, namun perusahaan menjamin ketersediaan terapis akan terpenuhi sehingga supply atau ketersediaan terapis akan terus dipenuhi.

Untuk memperluas jangkauan, Go-Massage akan berekspansi ke beberapa kota lain di luar Jakarta. Adapun kota yang akan disasar dalam dua bulan ke depan adalah Bandung, Surabaya, dan Bali.

Selain menambah jumlah kuota terapis, menurut Dara, Go-Massage juga sedang mengupayakan sertifikasi pada para terapisnya oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Langkah tersebut dilakukan menyusul terbukanya pasar ASEAN sehingga kompetensi dan profesionalisme menjadi standar yang harus dipenuhi. "Sertifikasi adalah langkah paling dekat yang sedang kami tempuh," kata Dara.

Melalui sertifikasi, Dara berharap bagi siapapun konsumen yang menginginkan, termasuk konsumen asing akan menikmati layanan dengan kualitas yang sama dengan di negara ASEAN lainnya. Saat ini, Dara menyebutkan belum standar sertifikasi terapis pijat oleh BNSP. Namun, sebagian besar terapis Go-Massage ini sudah tersertifikasi oleh lembaga-lembaga kredibel membidangi pemijatan sesuai dengan jenjangnya.

Dalam penyediaan jasa, Go-Masaage menetapkan tarif flat linier per jam. Harga mulai dari Rp 90 ribu hingga Rp 110 ribu, dengan layanan reflexology, totok wajah, full body massage, dan lulur. Untuk full body massage, Go-Massage mematok tarif Rp 100.000 per jam, reflexology sebesar Rp 90.000 per jam, sementara untuk full body massage+totok wajah dikenakan biaya sebesar Rp 110 ribu per jam. "Minimum pemesanannya selama satu jam," tutur Dara.

Dara menyebutkan sejak layanan dibuka Oktober lalu, reaksi pasar terhadap Go-Massage cukup baik karena relevan dengan berbagai macam jenis pelanggan, mulai dari konsumen berusia anak atau remaja hingga lansia. "Kemudahan pemesanan, standar pelayanan, keramahan, dan profesionalisme menjadi poin penting bagi konsumen." .

Rencananya, Dara menyebutkan Go-Massage akan terus melakukan ekspansi ke kota-kota besar di mana Gojek berada.

LARISSA HUDA

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

15 jam lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

3 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

19 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

41 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

52 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

59 hari lalu

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya