Seorang siswi melintas di jalur kereta yang sedang dilakukan pemasangan anting-anting pengait diantara bantalan rel dan jalur besi rel untuk double track di kawasan kebon singkong, klender, Jakarta, 18 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku gembira pemerintah pusat akhirnya menyetujui pembangunan double track kereta api lintas tengah yaitu Surabaya-Mojokerto-Jombang-Madiun-Solo. Ini seperti yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Ignatius Jonan ketika bertemu dia di Jakarta.
"Alhamdulillah," kata Soekarwo kepada Tempo di Surabaya. Senin, 15 Februari 2016.
Pakde Karwo sapaan Soekarwo menjelaskan bahwa pembangunan akan dimulai pada tahun 2017 dan ditargetkan akan selesai antara tahun 2018 hingga 2019. "Jika sudah selesai langsung beroperasi,"
Terkait pembangunan double track dan keperluan transportasi perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, ujar Pakde Karwo, telah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp 1.252.631.210.000. Anggaran tersebut di antaranya untuk membangun double track Kereta Api Lintas Selatan Jawa antara Madiun-Kedungbanteng sebesar Rp 75,54 miliar.
Sedangkan sebanyak Rp 15 miliar akan digunakan membangun double track Jombang-Wonokromo. Sisanya sebanyak Rp 590,77 miliar akan digunakan membangun double track dari Jombang hingga Madiun. "Mudah mudahan lancar dan tidak terkendala apa-apa," katanya.
Dia berharap dengan dibangunnya double track kereta api ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan perekonomian Jawa Timur. Selain itu, dapat mengurangi kemacetan. "Jatim adalah pusat aktivitas ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur, sehingga kelancaran arus transportasi menjadi syarat yang mutlak,” katanya.
Karena menjadi sentra ekonomi, hampir keseluruhan jalan-jalan arteri di Jatim visi rasio kemacetannya sudah mendekati 1. Artinya, titik-titik kemacetan terjadi di semua ruas jalan arteri di Jatim. "Jatim memang sangat butuh double track ini" ujarnya.