Mitra Bali Jadi Produsen Pertama Indonesia Raih Fair Trade

Reporter

Minggu, 14 Februari 2016 04:59 WIB

Sejumlah istri dari Menteri dan delegasi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengamati keramik disela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 WTO ketika berkunjung ke pusat kerajinan keramik di kawasan Jimbaran, Bali, Rabu (4/12). Kunjungan tersebut merupakan "Spouse Program" untuk mengenalkan budaya, kuliner khas Indonesia khusus nya Bali. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Denpasar - The World Fair Trade Organization (WFTO) atau organisasi perdagangan berkeadilan dunia, Sabtu, 13 Faberuari 2016 meluncurkan label-label internasional untuk produk yang sudah berlisensi Fair Trade di Frankurt Jerman.

Produsen dan eksportis kerajinan Mitra Bali menjadi lembaga pertama dari Indonesia yang meraih label itu. “Kita cukup bangga karena dari 200 lembaga dari 70 negara yang diseleksi, Mitra Bali termasuk yang bisa lolos,” kata Komang Adhiarta, Product Development Mitra Bali saat syukuran peluncuran label itu.

Sebelumnya mereka telah melalui tahap seleksi dari pihak WFTO mulai dari proses self assessment, pengecekan di lapangan hingga auditor independen untuk masalah keuangan.

Adapun penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pihak Mitra Bali telah menerapkan 10 prinsip fair trade sepert prinsip ramah lingkungan, kesetaraan gender, pembayaran yang menguntungkan bagi pekerja, menolak pekerja anak, kesetaraan gender, transparansi dan lain-lain.

“Dengan label ini yang dipasang di setiap produk, konsumen akan lebih mudah untuk memilih barang-barang yang sudah dinyatakan fair trade,” jelas Adi.

Secara riil, label itu diharapkan akan memudahkan ekspor barang khususnya di negara-negara Eropa dimana dari hasil survei terlibat 8 dari 10 konsumen sudah peduli pada kategori produk yang fair trade dan non fair trade. Kesadaran terhadap masalah ini juga sudah tumbuh di konsumen Amerika Serika dan Jepang.

Mitra Bali yang bekerja sama dengan sekitar 500 perajin sudah menerapkan fair trade sejak tahun 1993. Eksport produk kerajinan mereka setiap tahunnya mencapai sekitar 200 ribu item barang dengan nilai sekitar Rp 4 milyar. Dengan adanya label itu, mereka berharap akan ada kenaikan pesanan barang hingga 25 % pada tahun 2016.

Salah-satu perajin Gusti Alit menyebut, mereka senang bekerja sama dengan Mitra Bali karena adanya transparansi dalam masalah keuangan. “Biaya pesanan juga dibayarkan separuh di muka sehingga bisa digunakan untuk membiayai proses produksi,” jelasnya.

Selain itu, ia yang menekuni kerajinan dari bahan alam mendapat konsultasi desain yang sesuai dengan situasi pasar. “Berbeda dengan art shop atau eksportir lain dimana kita pembayaran baru setelah ada pembayaran dari pembeli sehingga justru itu yang menalangi biaya produksi,” ujarnya.

ROFIQI HASAN


Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

19 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya