PHK di Karawang Dipicu Upah Tinggi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 10 Februari 2016 18:20 WIB

Buruh dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK) menuliskan aspirasi di jalan Ahmad Yani Karawang, saat unjukrasa menuju kantor Pemkab Karawang, Jabar (28/10). Buruh Karawang menuntut diberlakukannya Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2014 sebesar Rp 3,2 juta serta menuntut dihapuskannya sistem kerja kontrak dan outsourcing. ANTARA /M.Ali Khumain

TEMPO.CO, Karawang – Pada awal 2016, gelombang pemutusan hubungan kerja meningkat di Kabupaten Karawang. Ahmad Suroto, kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi setempat, mengatakan bukan tidak mungkin tren buruk tersebut akan semakin parah.

"Sejak awal Januari 2016, jumlah korban PHK mendekati angka 1.500-an orang," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Februari 2016.

Suroto mengaku kebingungan menghadapi gelombang PHK tersebut. Tren buruk itu, kata dia, dipicu naiknya upah minimum Kabupaten Karawang pada 2016.

"Banyak perusahaan tidak mampu mengupah pekerjanya. Selain penjualan yang menurun, beban perusahaan tinggi. Sebab, kenaikan UMK Karawang memberatkan para pengusaha," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, dinas tenaga kerja setiap tahun melakukan pelatihan berbasis wirausaha. Namun program ini melempem. "Para pekerja jarang yang ikut program itu, makanya kami selalu bekerja sama dengan serikat buruh untuk mengadakan program penyediaan usaha secara mandiri," tuturnya.

Namun Suroto menganggap program tersebut tidak berjalan lancar. Ia mengatakan kebanyakan korban PHK di Karawang memilih pulang kampung atau mencari kerja di tempat lain, sehingga program itu kurang efektif.

"Pekerja dan korban PHK di Karawang itu datang dan pergi karena kebanyakan bukan penduduk asli Karawang. Sampai saat ini, kami saja belum menginventarisasi jumlah peserta yang ikut program tersebut," ucapnya.

Suroto mengaku lebih tertarik membuat program padat karya perdesaan. Menurut dia, program jemput bola itu bisa mengurangi angka pengangguran di Karawang. Tahun ini, pihaknya menyebarkan program tersebut di 10 desa. "Dengan total jumlah peserta sebanyak 200 orang, diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di Karawang," ujarnya.

Menurut Suroto, masalah pengangguran di Karawang terjadi karena ketersediaan lowongan tidak sebanding dengan jumlah penganggur. Pada 2014, terdapat 13 ribu lowongan kerja dan yang melamar mencapai 25 ribu orang.

"Dari jumlah lowongan kerja yang ada, kebanyakan warga Karawang tidak bisa masuk kategori atau persyaratan yang diminta perusahaan. Akibatnya, peluang tersebut diambil pelamar dari luar Karawang, sedangkan warga Karawang sendiri akhirnya menjadi tamu di daerah sendiri," katanya.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

6 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

6 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

6 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

9 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

29 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

38 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

38 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

39 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

39 hari lalu

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko di-PHK akibat serangan milisi Houthi terhadap kapal Israel atau kapal menuju dan dari Israel

Baca Selengkapnya