12 Perusahaan Ini Dituduh Jadi Kartel dan Mainkan Harga Ayam  

Reporter

Jumat, 5 Februari 2016 01:35 WIB

Peternakan ayam potong. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Perdagangan Usaha (KPPU) menemukan adanya dugaan kartel dagang ayam yang dilakukan oleh 12 perusahaan peternakan. Hasil penyelidikan KPPU bahkan sudah dilanjutkan pada tahap persidangan.

KPPU menuduh perusahaan-perusahaan tersebut melanggar Pasal 11, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha. Dalam beleid itu disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pesaingnya dalam rangka mempengaruhi harga untuk mengatur produksi.

"Dalam proses penyelidikan yang dilakukan, tim telah menemukan alat bukti yang cukup terkait," ‎tulis KPPU, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Februari 2016.

Kedua belas pelaku usaha itu adalah PT Charoen Pokphand Jaya Farm, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Satwa Borneo, PT Wonokoyo Jaya Corp, PT CJ-PIA (Cheil Jedang Superfreed), PT Malindo, PT Taat Indah bersinar, PT Cibadak Indah Sari Farm, CV Missouri, PT Ekspravet Nasuba, PT Reza Perkasa, serta PT Hybro Indonesia.

Perkara ini merupakan inisiasi KPPU, bukan berdasarkan laporan masyarakat. Kecurigaan KPPU bermula saat adanya pemberitaan kesepakatan pengafkiran (pemusnahan dini) indukan ayam atau parent stock yang dibuat oleh beberapa perusahaan tersebut.

Kesepakatan itu juga diketahui oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Dalam penyelidikan diketahui harga jual produksi anak ayam usia sehari (day-old-chicken/DOC) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini berdampak pada naiknya harga daging ayam di pasar.

Selain permasalahan tersebut, KPPU menemukan adanya klausul dalam kesepakatan yang bersifat diskriminatif dan berpotensi melanggar Pasal 24 UU No. 5 Tahun 1999. "Yaitu semua perusahaan yang akan impor bibit harus bergabung dengan Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas (GPPU) karena ke depan akan dilibatkan dalam penerbitan rekomendasi ekspor dan impor."

Persyaratan ini diduga akan mengakibatkan terhambatnya perusahaan breeder yang tidak bergabung dalam asosiasi GPPU untuk bersaing di pasar. Namun dugaan pelanggaran Pasal 24 UU No. 5 Tahun 1999 masih didalami pada proses penyelidikan untuk mengetahui apakah klausul tersebut sudah efektif dijalankan.‎

Menurut KPPU, para terlapor akan diberikan kesempatan mengajukan alat bukti, yaitu keterangan saksi, ahli, surat dan atau dokumen, petunjuk, serta keterangan terlapor.

Tidak tertutup kemungkinan dalam persidangan akan memanggil dan meminta keterangan pemerintah dalam hal ini Dirjen PKH sebagai pihak yang memfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut.‎

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

16 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

21 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

21 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

25 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

27 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

33 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

34 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

35 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya