Bantah Tutup, Ini Alasan Gobel Restrukturisasi Panasonic

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 17:48 WIB

Panasonic. rusbase.com

TEMPO.CO, Jakarta - Panasonic Executif Advisor, Rachmat Gobel, menerangkan skema restrukturisasi yang terjadi di perusahaan. Gobel menuturkan terdapat penggabungan dua unit usaha Panasonic, yaitu PT Panasonic Lighting Indonesia (PESLID) yang memproduksi lampu comoact flourescent lamp (CFL) atau lampu bohlam dan PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia (PESGMFID) yang memproduksi luminer LED untuk pasar domestik dan ekspor.

"Dengan tujuan efektivitas dan efisiensi maka diperlukan restrukturisasi untuk merespon perkembangan teknologi," kata Gobel saat dijumpai di Panasonic Service Center, Cawang, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2016.

Gobel menyebutkan restrukturisasi dan rasionalisasi diputuskan agar pertumbuhan perusahaan bisa lebih baik dan lebih besar. Disadari bahwa perkembangan teknologi terus bergulir sehingga menyesuaikan kemanjuan teknologi menjadi hal yang mutlak. "Ini adalah keputusan yang lebih baik daripada mempertahankan produk teknologi lama," katanya.

Panasonic mencatat, permintaan produksi CFL terus menurun di pasar Jepang dan domestik dengan kecenderungan pindah ke teknologi LED. Di samping itu, teknologi LED telah berkembang pesat sehingga persaingan harga semakin kompetitif. Untuk itu, Panasonic berketetapan untuk mengembangkan teknologi LED.

Untuk mengembangkan teknologi tersebut, sebagai upaya untuk penyesuaian, perusahaan memfokuskan pada dua unit lokasi kerja, yakni di Rembang, Pasuruan, Jawa Timur dan Cileungsi, Bogor. Panasonic menjadikan kedua tempat ini sebagai sentra produksi lampu luminer dan lampu LED untuk memperkuat daya saing di pasar domestik dan global.

Sebelum penggabungan, PESGMFID yang berada di unit lokasi kerja di Cikarang, Bekasi dan Cileungsi, Bogor memiliki karyawan masing-masing sebanyak 425 dan 400 orang. Karena alasan restrukturisasi, kedua perusahaan digabung dan memindahkan pabrik yang di Cikarang ke tempat lain.

Baca: Panasonic-Toshiba Tutup, Begini Solusi BKPM


Sebanyak 425 PESGMFID yang terkena dampak diberikan beberapa pilihan. Di antaranya, tetap bergabung di perusahaan serta mengikuti aturan perusahaan untuk mendukung proses produksi; diusahakan gabung dalam kelompok usaha panasonic Gobel sesuai dengan kemampuan dan keahlian; dan memilih mengundurkan diri untuk berwiraswasta.

Gobel membantah telah terjadi pemecatan besar-besaran. Keputusan untuk berhenti datang dari karyawan sendiri ketika ada pemindahan pabrik. Beberapa karyawan merasa keberatan sehingga mengajukan pengunduran diri dari perusahaan dengan pesangon yang lebih baik dari yang dianjurkan pemerintah.

Menurutnya, Panasonic telah memberikan hak karyawan dengan baik. Karyawan diberikan pesangon sebesar 4 PMTK, sedangkan yang dianjurkan pemerintah hanyalah 2 PMTK. "Sehingga tidak ada yang dirugikan," kata dia.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

2 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Panasonic Pangkas 15% Perkiraan Laba Unit Baterai, Ada Apa?

30 Oktober 2023

Panasonic Pangkas 15% Perkiraan Laba Unit Baterai, Ada Apa?

Panasonic memangkas perkiraan laba operasional unit baterai sebesar 15% untuk tahun finansial.

Baca Selengkapnya

Gobel: Petani Sawit Harus Sejahtera Dulu

28 September 2023

Gobel: Petani Sawit Harus Sejahtera Dulu

Gobel meminta kepada Pj Bupati Boalemo Sherman Moridu untuk memperhatikan aspirasi para petani.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Berterima Kasih kepada Aguan yang Bangun Hotel di IKN, Pendaftaran Seleksi CPNS Dibuka Hati-hati Penipuan

22 September 2023

Terkini: Jokowi Berterima Kasih kepada Aguan yang Bangun Hotel di IKN, Pendaftaran Seleksi CPNS Dibuka Hati-hati Penipuan

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Hotel Nusantara di IKN pada Kamis, 21 September 2023.

Baca Selengkapnya

Panasonic Masih Butuh Empat Pabrik Baterai untuk Jadi Pemain Utama Industri

6 Juli 2023

Panasonic Masih Butuh Empat Pabrik Baterai untuk Jadi Pemain Utama Industri

Panasonic membuka kesempatan untuk membuat usaha patungan dengan sejumlah pihak, termasuk Mazda, dalam produksi baterai kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Legislator: BPJS Kesehatan Ikut Tentukan Kesuksesan Bonus Demografi

25 Juni 2023

Legislator: BPJS Kesehatan Ikut Tentukan Kesuksesan Bonus Demografi

Kunci sukses pembangunan terletak pada kualitas sumber daya manusia. Sedangkan kualitas sumber daya manusia diukur dari kondisi kesehatan masyarakat dan kualitas literasi serta kualitas pendidikan.

Baca Selengkapnya

Selain Anies Baswedan, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel Kritisi Subsidi Kendaraan Listrik

18 Mei 2023

Selain Anies Baswedan, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel Kritisi Subsidi Kendaraan Listrik

Kebijakan subsidi kendaraan listrik yang pemerintah mendapat sorotan Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, sebelumnya disuarakan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Dukung Industri Otomotif Tanah Air, Gobel Tinjau Proving Ground di Hungaria

23 Februari 2023

Dukung Industri Otomotif Tanah Air, Gobel Tinjau Proving Ground di Hungaria

Kehadiran Pelabuhan Patimban dan kawasan proving ground di Bekasi akan mendorong langkah berikutnya, yaitu kehadiran industri perakitan mobil secara lebih komprehensif

Baca Selengkapnya

Panasonic akan Pindahkan Speaker di Pintu Mobil Listrik, Mengapa?

6 Januari 2023

Panasonic akan Pindahkan Speaker di Pintu Mobil Listrik, Mengapa?

Menurut Panasonic, penggunaan speaker mobil listrik yang lebih sedikit memberikan keuntungan karena menggunakan kabel yang lebih sedikit.

Baca Selengkapnya

Rachmat Gobel: Cadangan Aspal Buton Cukup untuk Swasembada Hingga 125 Tahun

27 September 2022

Rachmat Gobel: Cadangan Aspal Buton Cukup untuk Swasembada Hingga 125 Tahun

"Kita sudah dianugerahi kekayaan alam aspal tapi malah disia-siakan," ujar Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel.

Baca Selengkapnya