Kepala Bapepam LK Nurhaida, saat mengikuti fit and proper test calon dewan komisioner OJK21 nama calon anggota dewan komisioner OJK dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin, 11 Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang Pengawasan Pasar Modal, Nurhaida, menyebut masih ada 30 emiten dengan harga saham di bawah Rp 50 per lembar. "Ini jadi perhatian kami, perdagangan tidak terjadi dan saham bergerak susah," katanya di kantornya, Rabu, 3 Februari 2016.
Nurhaida menjelaskan, pekan depan, OJK akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengambil kebijakan terhadap 30 emiten itu. Tidak hanya soal kebijakan, OJK bersama BEI akan memetakan dan identifikasi ketentuan yang perlu disederhanakan di pasar modal.
Nurhaida berharap antara OJK dan BEI ada sinkronisasi kebijakan. Harus ada program prioritas yang dijalankan di pasar modal. "Sebab, sumber daya manusia di pasar modal belum sebanding dengan program-program yang ada."
Salah satu yang akan jadi prioritas OJK bersama BEI adalah meningkatkan jumlah emiten pada 2016. OJK mendorong anak perusahaan badan usaha milik negara masuk menjadi anggota Bursa. Selain itu, usaha kecil menengah juga diharapkan bisa menjadi anggota di BEI. "Intinya menambah likuiditas di market," katanya.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.