BPS: Januari 2016, Nilai Tukar Petani Turun 0,27 Persen

Reporter

Senin, 1 Februari 2016 16:54 WIB

Ilustrasi petani/sawah/ masa tanam padi. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik merilis nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2016 sebesar 102,55 atau menurun 0,27 persen dibanding pada Desember 2015. Kepala BPS Suryamin mengatakan penurunan NTP didapat dari indeks harga yang diterima petani sebesar 0,35 persen lebih kecil dibanding yang harus dibayar sebesar 0,63 persen.

"NTP menunjukkan daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa, semakin tinggi nilainya semakin kuat daya beli petani," katanya saat memberi keterangan pers di kantornya di Jakarta, Senin, 1 Februari 2016.

Suryamin mengatakan NTP Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan terbesar dengan 1,22 persen dibanding provinsi lain. Sedangkan Provinsi Maluku mengalami kenaikan tertinggi dengan 0,92 persen. "Maluku mengalami kenaikan tertinggi dibanding NTP provinsi lain."

Baca: Inflasi Januari: 0,51 persen, Dipengaruhi Daging dan Beras

Berdasarkan data BPS hasil pemantauan di 33 provinsi di Indonesia, penurunan terjadi pada tiga subsektor, yakni hortikultura sebesar 0,44 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,80 persen, dan peternakan 0,12 persen. "Tapi ada peningkatan di sektor tanaman pangan sebesar 0,01 persen dan perikanan 0,21 persen," tuturnya.

Ia juga menjelaskan, pada Januari 2016, terjadi inflasi di pedesaan di Indonesia sebesar 0,83 persen. Inflasi ini disebabkan oleh naiknya konsumsi rumah tangga. "Kecuali kelompok transportasi dan komunikasi," ucapnya. Data BPS juga menyatakan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) sebesar 110,13 atau naik 0,18 persen ketimbang pada Desember 2015.

ARKHELAUS W

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya