Minyak Anjlok, Pertamina Tekan Biaya Operasi hingga 30 Persen

Reporter

Minggu, 31 Januari 2016 04:24 WIB

Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soecipto mengatakan dalam menghadapi merosotnya harga minyak dunia, Pertamina berupaya menekan pembiayaan operasi.

"Kami sedang bekerja keras untuk merumuskan strategi apa untuk kita bisa survive terhadap gempuran harga minyak ini," kata Dwi Soecipto dalam acara Focus Group Discussion IKA ITS di Grand Kemang, Sabtu, 30 Januari 2016.

Dari hasil rapat kerja, Dwi menyebutkan Pertamina sudah mengidentifikasi penekanan biaya yang sudah berhasil diperoleh sebesar 25 persen. Pertamina menargetkan adanya upaya menekan biaya sebesar 30 persen. "Artinya efisiensi harus menurunkan biaya sebesar 30 persen," katanya.

Sepanjang 2016, Soecipto mengaku Pertamina telah melakukan penetrasi dalam upaya efisiensi pembiayaan. Namun, upaya tersebut harus lebih digali lagi untuk menekan biaya hingga 30 persen dari penurunan biaya operasi dan berbagai macam upaya tertentu.

Selain itu, jika langkah efisiensi dalam proses bisnis masih kurang, Pertamina akan masuk kepada upaya menurunkan pendapatan dan sebagainya. Baru setelah itu mengambil tindakan terakhir yakni pengurangan tenaga kerja. "Tapi kami yakin masih banyak peluang di sektor efisiensi proses bisnis," katanya.

Untuk itu, Pertamina akan mengevaluasi penggunaan jasa, serta renegosiasi agar sama-sama baik bagi penyedia jasa. Dengan penekanan biaya hingga 30 persen, Soecipto menilai dengan harga minyak US$ 30 per barel, perusahaan masih akan tetap bisa bertahan.

Meskipun begitu, Soecipto mengatakan Pertamina tidak hanya berada pada level bertahan, melainkan terus berkembang. Menurut dia, harga minyak rendah bisa dijadikan peluang untuk berinvestasi karena saat harga minyak seperti ini, seluruh harga relatif menjadi lebih murah.

Soecipto berharap level harga minyak pada US$ 30 tidak bertahan lama. "Kalau ini berjalan terlalu panjang pasti yang akan kolaps lebih banyak lagi," katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

36 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

40 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?

12 Januari 2024

SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Gumi (SKK Migas) merealisasikan lifting minyak sebesar 605,5 ribu barel per hari (BOPD) pada 2023.

Baca Selengkapnya