Harga Minyak Mulai Naik, IHSG Diprediksi Menguat  

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 08:45 WIB

Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2014. IHSG ditutup menguat 11,586 poin (0,23%) di 5.040,532 pada Senin (20/10) karena pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. ANTARA/OJT/Dyah Dwi Astuti

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan, pada perdagangan awal pekan terakhir Januari 2016, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat menyusul rendahnya risiko pasar global dan kawasan.

Menurut David, IHSG diperkirakan bergerak di teritori positif di posisi 4.430-4.500. "Rebound harga minyak akan berdampak positif pada pergerakan saham-saham sektoral berbasiskan komoditas yang sudah tertekan dalam harganya," kata David dalam siaran tertulisnya pada Senin, 25 Januari 2016.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG berhasil tutup di teritori positif, menguat 42,618 poin atau 0,96 persen di 4.456,744. David berujar, rendahnya risiko pasar kawasan dan global turut berimbas pada perdagangan akhir pekan lalu.

Indeks The MSCI Emerging Market di pasar Asia menguat 3 persen. Penguatan terutama ditopang saham-saham sektor energi setelah harga minyak mentah akhir pekan lalu berhasil rebound di atas US$ 30 per barel di pasar Asia. Selain itu, pasar merespons positif pernyataan Presiden ECB Mario Draghi yang menjanjikan langkah stimulus lanjutan pada pertemuan ECB, Maret mendatang.

Namun, dilihat sepekan terakhir, IHSG masih terkoreksi 1,5 persen, menandai koreksi selama tiga pekan berturut-turut pada Januari 2016. Minat bertransaksi cenderung menurun, tercermin dari rata-rata harian volume transaksi di pasar reguler pekan lalu yang hanya mencapai 2,45 miliar saham dibanding pekan sebelumnya sebesar 2,60 miliar saham.

Tekanan jual terutama dipicu masih derasnya arus dana asing yang keluar dari pasar seiring meningkatnya risiko pasar global dan kawasan. Hal ini tercermin dari penjualan bersih pekan kemarin yang mencapai Rp 1,41 triliun. Sejak awal tahun ini, nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 3,9 triliun.

Sentimen negatif yang menekan pasar sepekan kemarin terutama dipicu faktor eksternal terkait dengan meningkatnya kekhawatiran pemburukan ekonomi Cina dan anjloknya harga minyak mentah. Namun, pada akhir pekan lalu, pasar global dan kawasan berhasil rebound seiring dengan rebound harga minyak mentah serta harapan stimulus lanjutan di kawasan Euro dan Asia.

Harga minyak mentah akhir pekan lalu yang rebound hingga 9 persen di US$ 32,2 per barel dipicu short covering pelaku pasar. Lonjakan harga minyak mentah mengangkat indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing 1,33 persen dan 2 persen serta ditutup di posisi 1.6093,51 dan 1.906,90. Selama sepekan, indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,66 persen dan 1,42 persen.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI




Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

58 menit lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

22 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

53 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya