Jumlah UMKM di Satu Provinsi Capai 70.000 Unit

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 22 Januari 2016 23:02 WIB

Suasana pameran Katumbiri Expo 2015 di Jakarta Convention Center, 10 Desember 2015. UMKM rintisan yang mengikuti pameran ini adalah mereka yang dibina oleh Program Kemitraan Bina Lingkungan yang diadakan oleh Badan Usaha Milik Negara. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang hampir menyentuh 70.000 di seluruh Sulawesi Utara diharapkan semakin menggeliat dengan pemanfaatan dana bergulir.


Pejabat Gubernur Sulawesi Utara Soni Sumarsono mengatakan hadirnya lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro kecil menengah (LKPD-KUMKM) akan mendukung pendanaan UMKM dalam meningkatkan kinerjanya.


Pemprov Sulut mencatat, jumlah UMKM sebanyak 69.853 unit, usaha mikro 48.772 unit, usaha kecil 19.139 unit serta usaha menengah 1.942 unit. Dengan jumlah yang hampir menyentuh 70.000 unit ini, UMKM Sulut memiliki total aset mencapai Rp5,8 triliun dan jumlah omset Rp9,03 triliun.


Menurutnya, geliat peningkatan juga terjadi disektor koperasi yang hingga akhir 2015 mencapai 6.066 utit dengan volume usaha mencapai Rp1 triliun yang menyerap serapan tenaga kerja mencapai 10.000 orang.


“Kontribusi dan kinerja akan semakin meningkat dukungan berbagai upaya, salah satuya dengan hadirnya LKPD-KUMKM,” katanya dalam keterangan pers yang diunggah dalam situs Humas Pemprov Sulut, Jumat (22 Januari 2016).


Advertising
Advertising

Diretur Utama LKPD-KUMKM Kemas Daniel menyatakan bahwa potensi UMKM di Sulut cukup baik termasuk pertumbuhan koperasi sangat signifikan. Menurutnya, fokus program Presiden Joko Widodo dengan mendukung permodalan para pelaku koperasi di tanah air hadir lewat kredit usaha rakyat (KUR) dan kedua melalui lembaga pengelola dana bergulir.


“Namun dari evaluasi kami khusus dana bergulir Sulut baru sekitar Rp800 juta. Masih sangat kecil dibandingkan dengan permintaan daerah lain di tanah air,” katanya


Dia menambahkan dengan minimnya permintaan, pihaknya datang ke Sulut untuk mendorong masyarakat untuk mendapatkan plafon kredit dari dana bergulir ini. Diharapkan program ini mampu mengurangi angka pengangguran serta untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada di daerah.


Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulut Rene Hosang menyatakan hadirnya LPDB-KUMKM menjadi solusi alternatif pembiayaan bagi koperasi dan UMKM di Indonesia terutama di Sulut.


“Animo yang tinggi dari Koperasi dan UMKM di Sulut untuk LPDB merupakan bukti dari pentinya lembaga ini,” katanya.



BISNIS

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya