TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang hampir menyentuh 70.000 di seluruh Sulawesi Utara diharapkan semakin menggeliat dengan pemanfaatan dana bergulir.
Pejabat Gubernur Sulawesi Utara Soni Sumarsono mengatakan hadirnya lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro kecil menengah (LKPD-KUMKM) akan mendukung pendanaan UMKM dalam meningkatkan kinerjanya.
Pemprov Sulut mencatat, jumlah UMKM sebanyak 69.853 unit, usaha mikro 48.772 unit, usaha kecil 19.139 unit serta usaha menengah 1.942 unit. Dengan jumlah yang hampir menyentuh 70.000 unit ini, UMKM Sulut memiliki total aset mencapai Rp5,8 triliun dan jumlah omset Rp9,03 triliun.
Menurutnya, geliat peningkatan juga terjadi disektor koperasi yang hingga akhir 2015 mencapai 6.066 utit dengan volume usaha mencapai Rp1 triliun yang menyerap serapan tenaga kerja mencapai 10.000 orang.
“Kontribusi dan kinerja akan semakin meningkat dukungan berbagai upaya, salah satuya dengan hadirnya LKPD-KUMKM,” katanya dalam keterangan pers yang diunggah dalam situs Humas Pemprov Sulut, Jumat (22 Januari 2016).
Diretur Utama LKPD-KUMKM Kemas Daniel menyatakan bahwa potensi UMKM di Sulut cukup baik termasuk pertumbuhan koperasi sangat signifikan. Menurutnya, fokus program Presiden Joko Widodo dengan mendukung permodalan para pelaku koperasi di tanah air hadir lewat kredit usaha rakyat (KUR) dan kedua melalui lembaga pengelola dana bergulir.
“Namun dari evaluasi kami khusus dana bergulir Sulut baru sekitar Rp800 juta. Masih sangat kecil dibandingkan dengan permintaan daerah lain di tanah air,” katanya
Dia menambahkan dengan minimnya permintaan, pihaknya datang ke Sulut untuk mendorong masyarakat untuk mendapatkan plafon kredit dari dana bergulir ini. Diharapkan program ini mampu mengurangi angka pengangguran serta untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada di daerah.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulut Rene Hosang menyatakan hadirnya LPDB-KUMKM menjadi solusi alternatif pembiayaan bagi koperasi dan UMKM di Indonesia terutama di Sulut.
“Animo yang tinggi dari Koperasi dan UMKM di Sulut untuk LPDB merupakan bukti dari pentinya lembaga ini,” katanya.