Risiko Pasar Global Naik, IHSG Diprediksi Melemah

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 10:38 WIB

Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, 20 Oktober 2014. ANTARA/OJT/Dyah Dwi Astuti

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan hari ini indeks harga saham gabungan bergerak di teritori negatif akibat meningkatnya risiko pasar saham global dan emerging market. "IHSG akan bergerak di teritori negatif di kisaran support 4.470-4.540 sebagai resisten," kata David dalam siaran tertulisnya pada Senin, 18 Januari 2016.

Menurut David, risiko pasar saham global dan kawasan sepekan terakhir cenderung meningkat, meski sebenarnya masih diimbangi dengan sentimen positif dari dalam negeri berupa kebijakan pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia.

Hal ini membuat tekanan IHSG relatif terbatas bila dibanding pasar saham global dan kawasan. Indeks The MSCI Emerging Market akhir pekan lalu terkoreksi 2 persen dan selama sepekan anjlok 4,2 persen

Di sisi lain, bursa global akhir pekan lalu kembali dilanda tekanan jual. Indeks Eurostoxx di kawasan Eropa anjlok 2,37 persen. Di Wall Street, indeks DJIA dan S & P terkoreksi masing-masing 2,4 persen dan 2,2 persen, ditutup di posisi terendah sejak perdagangan 25 Agustus 2015, yakni di 15.988,15 dan 1.880,29.

Sejumlah faktor negatif telah memicu pemodal menghindari aset berisiko, seperti ancaman perlambatan ekonomi global yang dikhawatirkan berdampak pada pemulihan ekonomi Amerika Serikat menyusul data ekonomi AS akhir pekan lalu yang kurang menggembirakan dan harga minyak mentah yang kembali anjlok hingga berada di bawah US$ 30 per barel.

Padahal, pada penutupan perdagangan pekan lalu, IHSG berhasil ditutup di teritori positif dalam rentang terbatas di tengah sentimen pasar kawasan Asia yang umumnya bergerak di teritori negatif. IHSG ditutup di posisi 4.523,976, menguat tipis 10,795 poin atau 0,24 persen.

Namun, tutur David, perdagangan berlangsung kurang bergairah dengan nilai transaksi di pasar reguler hanya Rp 3,19 triliun dan asing mencatatkan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 254 miliar.

Penguatan terbatas indeks komposit terutama ditopang penguatan saham Astra International dan saham perkebunan. Di sisi lain, saham perbankan justru terkoreksi akibat terimbas sentimen negatif pasar kawasan. Selama sepekan terakhir, IHSG terkoreksi 0,5 persen, melanjutkan koreksi pekan sebelumnya sebesar 1 persen.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI




Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

22 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya