Petani Jawa Barat Diminta Gencar Produksi Beras Organik

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 18:18 WIB

Petani menapi bulir gabah di daerah terdampak genangan Waduk Jatigede, Desa Cibogo, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kemarau panjang akibat dampak El Nino diprediksikan bakal mempengaruhi stok beras di masa paceklik di awal tahun depan. Idealnya Bulog memiliki stok 2,5 juta ton beras pada akhir tahun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Barat bagian selatan dinilai merupakan daerah potensial untuk pengembangan beras organik. Untuk itu pemerintah diminta memberikan perhatian untuk mengangkat komoditas pangan unggulan itu.

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andaln (KTNA) Jabar Rali Sukari mengatakan potensi pengembangan beras organik terdapat di wilayah selatan Jabar antara lain Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, dan Sukabumi.

Akan tetapi, selama ini asosiasi petani kurang dilibatkan dalam program pengembangan beras organik yang dicanangkan pemerintah sehingga perkembangannya lamban.

"Keberadaan asosiasi sangat menentukan dalam realisasi program beras organik. Tetapi, karena kurang dilibatkan, jadinya masih banyak petani yang enggan menanamnya," katanya kepada Bisnis, Jumat (8 Januari 2016).

Oleh karena itu, Petani di Jawa Barat berharap agar pemerintah menggencarkan produksi beras organik bersama kelompok tani, karena potensinya besar untuk pasar lokal maupun ekspor.

Dia menyebutkan wilayah selatan cukup mendukung untuk pengembangan beras organik baik dari kondisi tanahnya, maupun luasan lahan sawah yang tersedia untuk ditanam. Adapun untuk wilayah Pantura tidak banyak karena kondisi lahan yang nilai residunya lebih tinggi sehingga tidak cocok untuk beras organik.

"Yang banyak berkembang memang di Selatan, meskipun di utara ada juga seperti di kawasan Subang, tapi tidak menyeluruh ke berbagai wilayah di Pantura," ujarnya. Rali menjelaskan, beras organik jauh lebih unggul dan pemasarannya mayoritas untuk kalangan menengah ke atas dan ekspor dengan harga cukup tinggi.

"Harga beras biasa tertinggi sekitar Rp11.000/kg. Nah, harga beras organik bisa mencapai Rp20.000/kg," ujarnya. Dia menambahkan, beberapa kelompok tani yang sudah mengembangkan beras organik sudah bisa mengekspor ke Amerika dan Eropa salah satunya di Tasikmayala.

"Namun, itu jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan luas areal pertanian di Jabar yang mencapai ratusan ribu hektare," katanya. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat meminta pemerintah memacu produksi padi organik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan padi organik saat ini masih belum banyak digarap oleh para petani di Jabar akibat biaya pemeliharaan terlalu tinggi. “Petani masih enggan menggarap padi organik karena memerlukan biaya tinggi untuk pemeliharaannya,” ujarnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

21 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

53 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

2 Maret 2024

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya