Erupsi Sinabung & El Nino Pengaruhi Penurunan Pupuk Subsidi

Reporter

Rabu, 6 Januari 2016 07:00 WIB

PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - El Nino yang menyebabkan kemarau panjang dan erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara (Sumut) mempengaruhi penurunan permintaan pupuk bersubsidi oleh petani, terutama di wilayah pemasaran PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

"Kemarau panjang akibat El Nino dan erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo (Sumut) yang merupakan daerah konsumsi pupuk organik yang tinggi khususnya untuk tanaman holtikultura, mempengaruhi (penurunan) penyerapan pupuk," kata Dirut PIM Eko Sunarko, di Jakarta, Selasa (5 Januari 2016).

Ia mengatakan pada 2015 penyerapan pupuk bersubsidi di wilayah pemasaran PIM yang meliputi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Riau, dan Kepulauan Riau (Kepri), serta Kalimantan Barat, hanya mencapai 67,6 persen atau sebanyak 42.663 ton dari target 63.100 ton. Sedangkan pupuk urea bersubsidi penyerapannya mencapai 95,5 persen atau 364.282 ton dari target 381.970 ton.

Meskipun permintaan pupuk bersubsidi masih di bawah target, produksi urea PIM yang masih terkendala harga gas yang tinggi, masih mampu melampaui target yaitu mencapai 121 persen dari 370.000 menjadi 449.000 ton pada 2015.

"Target tersebut menyesuaikan dengan alokasi kebutuhan pupuk urea bersubsidi di rayon-rayon PIM yang terdiri dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepri serta Kalimantan Barat," kata Eko.

PIM merupakan BUMN, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, yang hanya memiliki kewajiban memasok pupuk urea dan pupuk organik bersubsidi di wilayah tersebut.

Kendati penyerapan pupuk turun tahun ini, PIM tetap menyiapkan pupuk bersubsidi di wilayah pemasarannya sesuai kebutuhan pada puncak musim tanam rendengan (Oktober 2015 – Maret 2016).

"Stok urea PIM yang ada di lini I (gudang pabrik) hingga lini III (gudang di kabupaten/kota) aman, mencapai 152.101 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea bersubsidi selama lima bulan," kata Eko.

Sementara itu, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) yang bertanggung jawab memasok dan memasarkan pupuk bersubsidi di Jawa Barat yang merupakan sentra produksi beras, juga mengalami hal yang sama.

Dirut PKC Bambang Tjahjono mengatakan penyerapan pupuk urea di wilayah tersebut pada 2015 hanya mencapai 86,7 persen dari target atau hanya sekitar 505.886 ton.

Tidak hanya urea, penyerapan pupuk lainnya, seperti NPK dan organik oleh petani di Jawa Barat juga mengalami penurunan.

Bambang memaparkan, penyaluran NPK bersubsidi PKC hanya mencapai 59,17 persen atau setar dengan 47.338 ton dan pemasaran pupuk organik mencapai 46.001 atau 77,8 persen sepanjang 2015.

"Kendati penyerapan pupuk oleh petani rendah akibat dampak El Nino, produksi urea (PKC) tetap tinggi mencapai 96,97 persen, sebanyak 950.272 ton," kata Bambang.

Demikian pula dengan produksi NPK dan organik. Menurut dia, produksi kedua jenis pupuk tersebut di atas permintaan mencapai di atas 80 persen.

Produksi yang tetap tinggi tersebut, dikatakannya, untuk mengantisipasi kebutuhan petani pada puncak musim tanam tahun ini.

"Stok pupuk PKC di lini II (gudang provinsi) dan lini III (gudang kabupaten) sampai akhir tahun cukup besar," ujar Bambang.

Stok urea mencapai 104.000 ton, NPK sebanyak 16.700 ton, dan pupuk organik 6.500 ton.

Secara nasional data PT Pupuk Indonesia sebagai induk BUMN pupuk mencatat sampai November 2015 penyerapan pupuk bersubsidi hanya mencapai sekitar 82 persen atau sekitar 7,87 juta ton dari alokasi pemerintah sebesar 9,55 juta ton.

Dirut PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, juga menyebut El Nino menjadi salah satu penyebab penurunan serapan pupuk bersubsidi oleh petani.



ANTARA

Berita terkait

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

6 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

6 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

6 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

9 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

13 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

28 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

42 hari lalu

Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

59 hari lalu

Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

PT Pupuk Indonesia alias PIHC angkat bicara soal penambahan kuota pupuk subsidi pada tahun ini menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Bakal Bangun 2 Pabrik Pupuk NPK Berbasis Nitrat

29 Februari 2024

Pupuk Indonesia Bakal Bangun 2 Pabrik Pupuk NPK Berbasis Nitrat

Pupuk Indonesia akan membangun dua pabrik pupuk NPK berbasis nitrat usai peresmian pabrik amonium nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi

29 Februari 2024

Serba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi

Presiden Jokowi meresmikan PT Kaltim Amonium Nitrat (PT KAN), pabrik bahan baku peledak di Kalimantan Timur. Berikut serba-serbi PT KAN.

Baca Selengkapnya