Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro (kiri) melepas keberangkatan kereta api kesehatan (Rail Clinic) pertama Indonesia di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 12 Desember 2015. Rail Clinic tersebut dilengkapi ruangan monitor dokter, ruang tindakan, ruang pemulihan, ruang pemeriksaan gigi serta laboratorium untuk memberikan layanan kesehatan masyarakat secara gratis. ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek kereta tujuan Bandara Soekarno-Hatta mencapai Rp 2,7 triliun.
Perusahaan transportasi milik negara, PT Kereta Api Indonesia (Persero), meyakini proyek kereta dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta dapat rampung pada semester I/2017.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan tenggat waktu penyelesaian tersebut sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo. Saat ini, ujar Edi, masih terdapat sejumlah kendala pembebasan lahan.
“Kereta bandara itu sudah dikerjakan, dari sisi teknis maupun pembebasan lahan. Pembebasan lahan masih berjalan. Memang tinggal sedikit, tapi yang menggugat ini sudah sampai tahap akhir, yang nantinya akan diputus,” kata Edi ketika ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Selasa, 5 Januari 2015.
Pengoperasian kereta bandara itu akan dilakukan oleh PT Railink, perusahaan patungan yang 60 persen sahamnya dimiliki KAI dan 40 persen oleh PT Angkasa Pura II (Persero).