Harga Minyak Mentah Kian Merosot, US$ 34-36 per Barel  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 21 Desember 2015 15:36 WIB

Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah Brent, patokan Eropa, merosot ke posisi terendah pada perdagangan Asia, Senin, 21 Desember 2015.

AFP melaporkan, pada pukul 06.15 GMT, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 44 sen menjadi US$ 36,44 per barel. Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 24 sen menjadi US$ 34,49 per barel.

"Belum ada tanda-tanda signifikan kenaikan dalam permintaan dan kami belum melihat adanya pengurangan produksi yang berarti," kata Ric Spooner, kepala analis di CMC Markets di Sydney, kepada Bloomberg. "Tidak ada yang benar-benar berubah di pasar minyak selama beberapa bulan terakhir kecuali dari harga."

Bloomberg mengatakan Brent turun 71 sen menjadi US$ 36,17 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, tingkat terendah dalam perdagangan intra-hari sejak 13 Juli 2004. Komoditas telah jatuh lebih dari 60 persen dari di atas US$ 100 pada musim panas 2014.

Harga telah merosot, terutama sejak 4 Desember ketika kelompok produsen minyak OPEC memutuskan menentang pembatasan produksi, meskipun permintaan lesu dan pasokan membanjir. Banyaknya pasokan juga dipicu laporan perusahaan jasa minyak Baker Hughes, pada Jumat, bahwa jumlah rig pengeboran AS yang aktif menunjukkan peningkatan 17 rig menjadi 541 rig untuk pekan yang berakhir 18 Desember.

Ini menambah, "Sentimen negatif yang sudah berlaku di pasar akibat meningkatnya persediaan," kata Sanjeev Gupta, kepala praktek minyak dan gas Asia-Pasifik pada organisasi jasa profesional EY.

Anggota parlemen AS pekan lalu mencabut larangan selama 40 tahun pada ekspor minyak, menandai perubahan bersejarah meskipun masih sangat simbolis di pasar berjangka. Gupta memperingatkan itu bisa berdampak negatif pada harga berjangka dalam jangka panjang.

ANTARA

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya