Jelang Pertemuan OPEC, Harga Minyak di Asia Turun  

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 15:56 WIB

Kantor OPEC di Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak turun di perdagangan Asia, Rabu, 2 Desember 2015, ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersiap melakukan pertemuan kebijakan di Wina, di tengah ekspektasi mereka akan mempertahankan tingkat produksi yang tinggi.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 26 sen menjadi US$ 41,59 per barel, dan minyak mentah Brent untuk Januari diperdagangkan 18 sen lebih rendah di US$ 44,26 per barel pada sekitar pukul 06.25 GMT.

Pedagang akan mengamati dengan saksama pertemuan OPEC pada Jumat, untuk melihat apakah mereka akan memangkas tingkat produksi yang tinggi saat ini di lebih dari 31 juta barel per hari.

Setiap pemangkasan produksi akan mengurangi kelebihan pasokan minyak mentah global yang telah membebani harga selama lebih dari satu tahun.

Kebanyakan analis memperkirakan OPEC memutuskan menentang pemotongan produksi karena pengaruh terhadap kartel dari Arab Saudi dan mitra Teluk-nya, Kuwait, Qatar, serta Uni Emirat Arab, yang lebih fokus pada mempertahankan pangsa pasar.

Keputusan OPEC pada November tahun lalu untuk mempertahankan tingkat produksi yang tinggi telah mempercepat kemerosotan harga minyak dari puncak di atas US$ 100 per barel pada pertengahan 2014.

"Arab Saudi dan sekutu dekatnya di Teluk, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab, memberikan kontribusi lebih dari setengahnya dari produksi OPEC 31,5 juta barel per hari, dan yang lainnya di OPEC tidak bisa memaksa mereka memotong produksi," kata IHS Energy dalam sebuah laporan.

"Tanpa kelompok Teluk, tidak ada kesepakatan OPEC yang efektif," kata dia seperti dikutip AFP.

Iran juga diperkirakan akan mengumumkan pada pertemuan tersebut rencana meningkatkan ekspor minyaknya, ketika sanksi-sanksi Barat yang melumpuhkan dicabut berdasarkan kesepakatan penting dengan negara-negara besar untuk mengekang program nuklir Teheran.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, pekan lalu negaranya mengharapkan kesepakatan mulai berlaku pada awal Januari ketika Teheran telah mengimplementasikan komitmennya.

"Memang, Arab Saudi hampir tidak mungkin memotong kembali produksinya untuk membuat ruang bagi para pesaingnya secara umum dan saingan Iran khususnya, mungkin dapat mengisi jika dan ketika sanksi-sanksi dicabut," kata IHS.

Pasar juga mengamati laporan tentang persediaan minyak mentah komersial AS yang akan dirilis pada Rabu sebagai ukuran permintaan di negara dengan konsumen minyak terbesar di dunia.

ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya