Bulog Telah Impor 227 Ribu Ton Beras Vietnam  

Reporter

Minggu, 29 November 2015 09:47 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno saat tiba di Pergudangan Bulog, Sunter, Jakarta Utara, 2 Oktober 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak keran impor dibuka awal November lalu, Perum Bulog telah mendatangkan 227 ribu ton beras asal Vietnam. "Kedatangan pertama pada 7 November 2015 dan masih terus berjalan," kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti saat dihubungi, Ahad, 29 November 2015.

Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini telah mengantongi izin mengimpor 1 juta ton beras kualitas medium dari Vietnam. Seluruhnya digunakan untuk memperkuat stok Bulog dalam menghadapi musim paceklik yang diperkirakan bakal terjadi awal 2016.

Kedatangan beras Vietnam itu tak seluruhnya melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. "Total ada 16 pelabuhan kedatangan," ucap Djarot.

Sayangnya, karena keterbatasan infrastruktur, distribusi itu belum bisa dilakukan dengan cepat. Sebab, kapasitas pelabuhan bongkar-muat di tiap daerah berbeda.

Beras yang tiba di Tanjung Perak, Surabaya, misalnya, tak bisa langsung dioper ke Nusa Tenggara Timur yang membutuhkan. Sebab, pelabuhannya hanya bisa dimasuki kapal kecil. Begitu juga dengan Bitung yang hanya dapat menerima kapal dengan kapasitas 4-5 ribu ton. Hal itu beda jauh dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang bisa menerima kapal berkapasitas hingga 40 ribu ton.

Kondisi itu, menurut Djarot, sebenarnya tidak akan terjadi jika keputusan impor beras diambil sejak jauh hari. Sebab, dengan begitu, Bulog punya lebih banyak waktu untuk merencanakan distribusi sesuai dengan kebutuhan daerah, termasuk dalam persiapan kapal dan pelabuhan yang sesuai. "Bayangkan, kalau mendadak kita butuh 2,5 juta ton beras lalu kapasitas kapal yang angkut hanya 25 ribu ton, berarti kan butuh seribu kapal," tuturnya.

Djarot menyatakan kedatangan beras Vietnam itu telah menambah stok beras Bulog hingga berjumlah 1,3 juta ton. Bagaimana pun, dengan adanya dampak El-Nino yang dikhawatirkan bakal menghambat panen, menurut Djarot, pemerintah saat ini juga mengkaji kemungkinan mendatangkan beras tambahan dari negara lain. "Ada penjajagan dengan Pakistan, tapi belum ada kesepakatan," ujarnya.

PINGIT ARIA




Berita terkait

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

9 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

11 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

11 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

13 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

14 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

14 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

23 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

23 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

23 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya