Keren, Arek Suroboyo Sukses Kembangkan Ekonomi Kreatif
Editor
Elik Susanto
Sabtu, 28 November 2015 05:49 WIB
TEMPO.CO, Surabaya- Ratusan pelaku industri kreatif kembali berkumpul dalam Basha Market, sebuah bazaar yang mengkolaborasikan nuansa berbelanja sambil menikmati karya seni. Selain membeli produk para pengusaha lokal yang mayoritas anak muda, pengunjung dapat menikmati makanan, melihat pameran, dan mengikuti workshop.
Pelopor bazar tematik di Surabaya itu kali ini mengusung tema Time Travel (Perjalanan Waktu). “Basha Market sudah memasuki usia setahun sejak pertama kali digagas pada Oktober 2014 lalu,” kata salah satu founder Basha Market, Devina Sugono di Grand City Surabaya, Jumat, 27 November 2015. "Ini adalah Basha Market keempatnya."
Basha Market tak hanya menggelar produk dari 140 merek independen pengusaha lokal, tapi juga memberi ruang bagi desainer muda. Menggunakan konsep Basha X, Devina menggandeng pelaku industri kreatif lain untuk meramaikan acara. “Kami bekerja sama dengan studio desain multidisiplin asal Surabaya, Sciencewerk, AR & co, Main Studios, dan WAFT Lab. Juga Kreavi, platform jejaring kreatif yang anggotanya sudah 30 ribu orang lebih,” ujarnya.
Pendiri lainnya, Erin Christie, mengungkapkan Basha Market menjawab kegelisahan generasi muda Surabaya akan minimnya ajang kreatif. Awalnya, pengusaha lokal merasa belum ada wadah yang representatif di Kota Pahlawan bagi industri kreatif. “Mereka inginnya selalu ke Jakarta atau Bandung, padahal bisa digelar di Surabaya,” ujarnya.
Adanya anggapan bahwa industri kreatif susah berkembang terbantahkan. Melalui Basha Market, Erin dan Devina membuka mata masyarakat bahwa industri kreatif Indonesia sudah maju. “Ini menunjukkan bahwa industri kreatif kita sudah sangat maju dan layak go international. Artis dan desainer kita bisa tunjukkan karya yang standarnya nggak kalah tinggi,” kata Erin.
Di Basha Market, pengunjung rugi melewatkan karya-karya kreatif seperti Transmogrify. Dengan mendekatkan wajah ke arah layar lebar, mereka boleh menjajal fitur augmented reality. Beberapa pengunjung tampak terkikik saat wajahnya tiba-tiba muncul tanduk kelinci atau bertopeng.
Tak ketinggalan 10 karya kompetisi Robo-Art yang digelar Kreavi.com. Kompetisi membuat robot tersebut menampilkan robot-robot unik dengan konsep memanfaatkan benda-benda bekas. Juga terdapat booth Tata Rupa, sebuah gerakan desainer yang membantu meredesain kemasan Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya.
Basha Market digelar sejak hari ini hingga 29 November 2015. “Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan hadir. Produk-produk UKM Pahlawan Ekonomi merupakan gagasan Bu Risma,” kata pimpinan komunitas Kreavi.com, Johana Kusnadi.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Baca juga:
Disebut Rizieq Lamar Nyi Kidul, Si Bupati:Istri Saya Saja...