Pameran Gelar Produk Unggulan Jatim ini bertajuk "Sukseskan Pasar Dalam Negeri, Kuatkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, Wujudkan Kedaulatan Ekonomi Jatim" di Plasa Kementerian Perindustrian, Jakarta, (20/11). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kioson Komersial Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis penjualan online ingin mendorong perekonomian rakyat dengan menggandeng pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya di kota-kota lapis kedua di Indonesia.
"Kioson didirikan untuk memberikan solusi bagi UMKM yang usahanya menurun di tengah kondisi ekonomi yang makin terpuruk, dimana penguasaan teknologi mereka yang tertatih-tatih serta keterbatasan dalam persaingan dengan retailer modern yang saat ini banyak bermunculan," kata Founder Kioson Roby Tan, di Jakarta, Rabu, 17 November 2015.
Kioson melibatkan pedagang UMKM melalui sistem belanja online dengan menyediakan perangkat tablet sebagai sarana bertransaksi khususnya di kota-kota lapis kedua di Indonesia.
Pedagang yang menjadi mitra Kioson akan mendapat komisi dari hasil penjualan produk serta komisi dari program belanja.
Produk-produk yang ditawarkan Kioson tediri dari dua kategori yakni E-Commerce (Produk/Barang), misalnya fashion, peralatan kantor, alat kesehatan dan kecantikan, elektronik dan gadget. Kemudian Non E-Commerce (digital), misalnya pulsa, token listrik, pembayaran tagihan telepon, tagihan PAM, dan lainnya.
"Untuk kedepannya, kami berharap Kioson dapat mendorong retailer UMKM menjadi E-tailer atau retailer yang menjalankan bisnis E-Commerce. Harapannya, UMKM di seluruh Indonesia bisa terbantu, tidak hanya jual barang yang ada di Kioson tetapi pasarkan barangnya juga. Jadi toko yang di Jawa Tengah, misalnya bisa jual barangnya ke pembeli di Sumatera. Ini akan menimbulkan pergerakan ekonomi yang luar biasa dan menggerakan ekonomi kerakyatan level UKM," jelas Roby.
Sejak beroperasi pada Agustus 2015, Kioson sudah memiliki 1.000 mitra di kota-kota lapis kedua di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dengan 2.000 transaksi per hari. "Pada tahun 2016, kami akan melakukan akuisisi dan kerjasama dengan jauh lebih banyak mitra. Targetnya bisa lebih dari 2.000 mitra dan perluas di wilayah lain di Indonesia," ujar Chief Executive Officer Kioson Jasin Halim.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.