Jadi Warisan Budaya Dunia, Tari Bali Tampil di Sidang UNESCO

Reporter

Rabu, 18 November 2015 23:00 WIB

Sejumlah penari membawakan sendratari "Siwa Nata Raja" saat pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-37 di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, 13 Juni 2015. Festival seni budaya tahunan ini digelar selama sebulan. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Bali akan mengirimkan tiga penari dalam sidang UNESCO di Namibia, Afrika, terkait usulan sembilan tari Bali menjadi Warisan Budaya Dunia pada awal Desember 2015.

"Tiga penari itu nanti akan membawakan sembilan tari Bali yang sebelumnya telah diusulkan. Mereka akan didampingi oleh Prof I Wayan Dibia, guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Rabu (18 November 2015).

Sembillan tari Bali yang diusulkan untuk mendapatkan penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia adalah Tari Barong Ket, Tari Joged, Tari Legong Kraton, Drama Tari Wayang Wong, Drama Tari Gambuh, Topeng Sidakarya, Baris Upacara, Tari Sanghyang dan Tari Rejang.

"Sidang penetapan oleh UNESCO nanti sekitar 1-2 Desember 2015. Kami sangat berharap kesembilan tarian itu dapat ditetapkan sebagai WBD (Warisan Budaya Dunia) sehingga nantinya tidak mudah diklaim oleh pihak lain," ucapnya.

Dewa Beratha menambahkan, jika kesembilan tarian tersebut sudah mendapatkan penetapan dari badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) itu, maka menjadi kewajiban semua pihak di Bali untuk menjaganya.

"Selain itu, budaya akan tetap hidup jika dilakoni oleh masyarakatnya. Budaya apapun jika tidak dilakoni tentu akan mati," katanya.

Sebelumnya, pada 20 Oktober 2015, sembilan tarian tersebut juga telah ditetapkan untuk mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang diserahkan oleh Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Bali saat itu mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia untuk 12 karya budayanya, sembilan di antaranya tarian dan tiga karya budaya lainnya adalah berupa Kain Gringsing Tenganan, Seni Lukis Kamasan, dan Tenun Endek Bali.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan di sela-sela acara seminar tentang subak di Denpasar belum lama ini juga menyatakan sangat berharap sembilan tari yang diusulkan itu agar benar-benar ditetapkan oleh UNESCO.

"Kami mohon doa semua pihak mudah-mudahan itu akan ditetapkan. Namun sejauh ini kami belum mendapatkan bocoran terkait itu, mudah-mudahan jadi," ujar Kacung Marijan.


ANTARA

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

10 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

45 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

53 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya