Ini Sepuluh Kementerian dengan Anggaran Terbesar

Reporter

Senin, 2 November 2015 20:56 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat menggelar jumpa pers di Jakarta, 2 Juli 2015. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut sepuluh kementerian dan lembaga dengan pos belanja terbesar. Hal ini ia sampaikan seusai sidang kabinet paripurna yang membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

"Yang pertama adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pos belanjanya Rp 104,1 triliun," kata Bambang di Kantor Presiden, Senin, 2 November 2015.

Kedua, Kementerian Pertahanan dengan Rp 99,5 triliun, disusul Kepolisian RI sebesar Rp 73 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 63,5 triliun, dan Kementerian Agama Rp 57,1 triliun. Kementerian dengan pos belanja besar berikutnya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rp 49,2 triliun, diikuti Kementerian Perhubungan sebesar Rp 48,5 triliun, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Rp 49,6 triliun, Kementerian Keuangan Rp 39,3 triliun, serta Kementerian Pertanian Rp 31, 5 triliun.

Presiden Joko Widodo, ucap Bambang, meminta empat kementerian menggenjot tender dan lelang untuk menjalankan program-program pemerintah setelah APBN 2016 disetujui Dewan Perwakilan Rakyat. "Keempatnya adalah Kementerian Pertanian, ESDM, Pekerjaan Umum, dan Perhubungan."

Dengan segera melakukan lelang dan tender, Bambang berharap pada Januari 2015 sudah meneken kontrak, dan uang kontraknya sudah bisa dikeluarkan pada bulan yang sama.

DPR akhirnya mengesahkan APBN 2016. Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR yang memimpin rapat paripurna, menuturkan pengesahan APBN 2016 telah mempertimbangkan pandangan semua fraksi dan Badan Anggaran serta melalui tahapan skors dan lobi.

Selain itu, pemimpin partai politik dan pemangku kepentingan terkait dilibatkan dalam pengambilan keputusan itu. Berdasarkan lobi lintas fraksi, ujar Taufik, diperoleh beberapa poin terkait dengan APBN 2016. Antara lain DPR menyetujui RUU tentang APBN 2016 untuk disahkan menjadi undang-undang.

Dalam APBN 2016, penerimaan negara mencapai Rp 1.822 triliun dan belanja negara pemerintah pusat serta daerah mencapai RP 2.095 triliun. Adapun belanja negara terdiri atas belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 784,1 triliun, belanja non-kementerian dan lembaga Rp 541,4 triliun, transfer ke daerah dan dana desa Rp 770,2 triliun--dana desanya Rp 47 triliun.

TIKA PRIMANDARI


Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Pergi Haji Hingga PSK
Heboh Suap Dokter: Resepkan, Nanti Aku Kasih Mobil....?




Advertising
Advertising

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya