Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli (kedua dari kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution (kiri) sebelum pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, 12 Agustus 2015. Menteri yang diberhentikan adalah Menteri Koordinator Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Koordinator Maritim Indroyono Susilo, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengklaim sejak adanya reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo, kinerja pemerintah semakin baik. Dia juga menyebut apabila perombakan kabinet dilakukan lagi, Kabinet Kerja Jokowi bakal lebih baik lagi.
"Setelah reshuffle ini sudah hebat. Mungkin akan ada yang kedua, kita lebih hebat lagi," ujar Rizal dalam acara diskusi bertajuk "Rembuk Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK" di kawasan Kemang, Selasa, 20 Oktober 2015.
Dalam diskusi tersebut Rizal menuturkan kinerjanya selama kurang-lebih dua bulan. Dia menjelaskan instansinya saat ini tengah berfokus pada sektor pariwisata. "Di awal saya menjabat saya sudah bebas visa-kan 47 negara," ujar Rizal.
Dia menilai melalui sektor pariwisata cara termudah untuk mendapatkan devisa negara dan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. "Daerah yang dijadikan pariwisata bisa berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru. Di situ nilai tambahnya," ujar Rizal.
Rizal berpesan kepada seluruh pejabat pemerintah untuk terus bekerja sesuai amanat rakyat dan tidak mudah dilobi pihak yang ingin mengambil keuntungan dari Indonesia. "Tidak bisa business as usual kalau mau ubah Indonesia. Pengaruh mafia migas sangat besar dengan segala cara mereka lobi pemerintah," ujarnya.
Menurut Rizal, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengubah sejarah Indonesia, terutama soal PT Freeport yang selama ini dinilai Rizal sudah mengeruk kekayaan Indonesia. "Kami enggak anti-asing, yang penting fair," ujarnya.