Menkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 4,8-5 Persen

Reporter

Senin, 19 Oktober 2015 18:39 WIB

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro membacakan pandangan pemerintah dalam Rapat Paripurna Ke-3 MP I TS 2015-2016 di Senayan, Jakarta, 25 Agustus 2015. Rapat Paripurna ini beragendakan pembacaan tanggapan pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2016 beserta Nota Keuangannya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III akan berada di level 4,8-5 persen. Konsumsi akan tetap menjadi pendorong utama.

“Konsumsi pemerintah juga mungkin punya peranan yang lebih besar,” kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 19 Oktober 2015. Hingga saat ini, Bambang mengatakan, belanja modal tahun ini telah terserap lebih dari 30 persen.

Tak berbeda jauh dengan Bambang, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Jumat, 16 Oktober 2015, memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III sebesar 4,85 persen. Target inflasi sebesar 4 persen, menurut Agus, sudah bisa dicapai. "Bahkan bisa lebih rendah dari 4 persen pada akhir tahun."

Adapun defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama dan kedua 2015 lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2014. Defisit transaksi berjalan pada triwulan I tahun ini sebesar US$ 9 miliar dan triwulan II menurun menjadi US$ 4 miliar. Sementara itu, defisit pada triwulan III diperkirakan hanya 1,85 persen dari PDB atau lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 3 persen dari PDB.

Hal ini, menurut Agus, merupakan bukti bahwa defisit transaksi berjalan tahun ini bisa dikendalikan lebih baik dibanding tahun lalu. "Prediksi sampai akhir tahun CAD (current account deficit) sebesar 2 persen atau lebih rendah daripada akhir tahun lalu sebesar 3,1 persen. "

Namun, ujar Agus, masih dibutuhkan perhatian lebih terhadap neraca jasa dan neraca perdagangan. Sebab, nilai defisitnya masih besar, meskipun lebih rendah dibanding tahun lalu.

TRI ARTINING PUTRI | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya