RTRW Belum Tuntas, Investor Perhotelan & Industri Ditolak

Reporter

Jumat, 16 Oktober 2015 23:00 WIB

Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang sepi dari wisatawan (7/2). Empat rusa penghuni Cagar Alam Pananjung mendekati pantai untuk mencari makanan dan sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Pangandaran terpaksa menolak masuknya investor ke wilayahnya karena belum tuntasnya tata ruang daerah destinasi wisata tersebut.


Plt Bupati Pangandaran Daud Achmad mengatakan minat investor ke daerahnya terbilang cukup tinggi terutama untuk sektor perhotelan dan industri.


Namun belum rampungnya rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Pangandaran menggalkan arus investasi. “Kita tidak berani memutuskan, industri mau masuk kemana, hotel mau di mana, RTRW-nya belum ada,” katanya, Jumat (16 Oktober 2015).


Daud mengatakan pihaknya sudah menyetorkan RTRW ke Pemprov Jabar untuk dievaluasi. Namun Pangandaran diminta kembali untuk merevisi sejumlah hal terkait tata ruang dan penataan kawasan Pantai Pangandaran.


“Sudah disetorkan kembali hasil evaluasinya, saya kira RTRW paling cepat rampung 2-3 tahun,” katanya.


Advertising
Advertising

Menurutnya ketertarikan industri ke wilayahnya terkait masih memungkinkannya lahan untuk dibangun. Industri hasil agro sangat memungkinkan mengingat potensi Pangandaran yang cukup besar.


Selain itu tingkat UMK termasuk yang paling rendah dibanding 27 kabupaten/kota yang lain. “Untuk hotel, Grup Aston sudah masuk, sisanya tertahan,” ujarnya.


Jika di lapangan berdiri sejumlah proyek pembangunan hotel, Daud memastikan itu adalah proyek-proyek lama yang kembali dibangun oleh investor.


Geliat pembangunan di kawasan tersebut sempat terhenti lama akibat tsunami yang melanda 2006 lalu. “Yang baru tidak ada, mana tunjukan, itu pasti proyek lama,” katanya.


Masih belum adanya RTRW juga membuat rencana penataan kawasan Pantai Pangandaran tidak jelas. Saat ini selain pantai semrawut oleh para pedagang, konsep Pangandaran sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru pun menunggu tata ruang yang ada.


“Penataan terkait tata ruang, sekarang bisa dibilang di Pantai Pangandaran tidak terlalu semrawut lah,” kilahnya.


Meski minat investor harus ditolak, Daud berharap kondisi ini tidak berlangsung lama dan Pemprov segera menyetujui RTRW yang diajukan pihaknya.


Kepastian lokasi menurutnya menjadi kunci investasi ke wilayahnya tinggi atau rendah. “Saya kira Pangandaran sekarang dalam posisi bersabar menunggu RTRW,” katanya.


Wagub Jabar Deddy Mizwar meminta sebelum Pangandaran menarik investor lebih baik mendahulukan penajaman objek wisata di kawasan tersebut.


Sebagai sebuah tempat wisata harus memiliki keunikan agar dapat mengundang orang untuk datang. Wagub pun menginginkan Pangandaran memiliki destinasi yang unik atau seksi, dan menjadi unggulan di Pangandaran.


“Kalau saya bertanya apa yang membuat saya harus ke Pangandaran? Tidak ada yang harus membuat saya ke Pangandaran. Apa uniknya? Makanya perlu destinasi yang unik dan unggulan, yang seksi. Itu yang membuat saya ingin datang. Jadi, harus ditentukan mana titiknya yang harus dibangun. Kita berikan dananya," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

16 Desember 2023

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

RDTR bukan hanya sebagai alat perencanaan, tetapi juga sebagai wahana inovasi yang juga mempertimbangkan beberapa isu global yang dihadapi

Baca Selengkapnya

Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

27 Oktober 2022

Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

Nirwono Joga menyebut banjir Jakarta adalah konsekuensi logis.

Baca Selengkapnya

Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

28 Agustus 2021

Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

Ridwan Kamil mengenalkan dosen pembimbingnya saat mengambil magister di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

25 Agustus 2021

Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

Jakarta mendapat peringkat pertama kota dengan desain perencanaan tata ruang kota terburuk di dunia. Apa kata DPRD DKI dan pakar?

Baca Selengkapnya

Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

9 November 2019

Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

"Saya menyarankan investasi dan perencanaan harus tersinkronisasi," ujar Senior Urban Development Specialist dari Bank Dunia, Gayatri Singh.

Baca Selengkapnya

IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

24 September 2019

IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

Pemerintah sebaiknya berfokus untuk membenahi proses pengurusan IMB, bukan malah menghapuskannya.

Baca Selengkapnya

2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

4 Juli 2018

2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan jumlah penduduk yang hidup di perkotaan terus meningkat tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

21 Maret 2018

CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

Lippo Group menyebutkan semua perizinan pembangunan dan penyesuaian tata ruang atas proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, terus dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

20 Maret 2018

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

Pembangunan kota baru tengah menjadi permasalahan di berbagai negara. Beberapa kota ini direncanakan akan menjadi kota baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

12 Februari 2018

Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

Perda 1/2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang direvisi, kata Sandiaga Uno, tidak akan menyalahi aturan.

Baca Selengkapnya