BRI Kini Semakin Selektif

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 14 Oktober 2015 23:03 WIB

Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo (kiri) melihat hasil kerajinan kain songket ketika berkunjung ke sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tuan Kentang, di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu 25 Juni 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - BRI Kantor Wilayah Semarang meningkatkan selektivitas penerima kredit khususnya dari kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami tetap harus memilih UMKM mana yang dapat menerima penyaluran kredit, terutama yang tidak langsung terkena pengaruh nilai tukar," kata Wakil Pimpinan Wilayah Bisnis BRI Kanwil Semarang, Hendro Padmono, di Semarang, Rabu, 14 Oktober 2015.

Menurut dia, saat ini pihaknya tengah fokus menggarap pasar yang tidak terlalu sensitif terhadap pengaruh nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Beberapa sektor itu, di antaranya pertanian, nelayan, dan perdagangan. Memang mayoritas pasar kami di sektor-sektor itu," katanya.

Dia mengatakan, untuk sektor perikanan dan pertanian tidak terganggu karena meskipun saat krisis ekonomi, orang akan tetap butuh makan. Selain itu, mereka juga akan tetap menjadikan sandang sebagai kebutuhan sehari-hari.

"Apalagi untuk seragam sekolah, orang akan tetap membeli kebutuhan itu meskipun kondisi ekonomi sedang krisis," kata Padmono.

Menurut dia, jika dilihat dari wilayahnya untuk Jawa Tengah bagian utara kebanyakan ada di sektor perikanan, di antaranya Brebes, Tegal, Pati, dan Rembang. Bahkan, di wilayah-wilayah tersebut lahan pertanian juga cukup luas.

"Dalam hal ini kami menyebarkan portofolio ke daerah-daerah yang kami anggap potensial tersebut," katanya.

Dia mengatakan, sebelumnya BRI tidak seselektif itu saat menyalurkan fasilitas kredit. Meski demikian, untuk arah pasarnya lebih spesifik.

"Kalau dulu arahnya adalah usaha yang kandungan setempatnya lebih sedikit dibandingkan kandungan impor. Kalau sekarang impor dibatasi, sedangkan kondisi dolar yang masih menguat ini berdampak pada ongkos produksi usaha berbahan baku impor menjadi terlalu mahal," kata Padmono.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

59 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya