Bea Masuk Anti Dumping Float Glass RI ke India Dibebaskan

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 23:00 WIB

Ilustrasi peti kemas. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India menghentikan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk float glass, yang diharapkan mampu dimanfaatkan oleh para eksportir dari Indonesia.

"Pengecualian BMAD bagi Indonesia atas produk Float Glass ini merupakan peluang guna meningkatkan kinerja ekspor Indonesia," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih, dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (8 Oktober 2015).

Karyanto mengatakan, pihaknya mengharapkan dengan dikecualikannya produk float glass asal Indonesia tersebut mampu dimanfaatkan oleh semua produsen dan eksportir, dan juga memanfaatkan pangsa pasar ke India.

Menurut Karyanto,dalam notifikasi resminya, pemerintah India telah menetapkan bahwa perpanjangan pengenaan BMAD hanya ditujukan untuk produk float glass yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sementara produk Float Glass yang berasal dari Indonesia terbukti memenuhi syarat untuk dikecualikan dari perpanjangan pengenaan BMAD.

Indonesia menyampaikan pembelaan dalam periode ketiga pengenaan BMAD (second sunset review) bahwa tindakan pengenaan BMAD terhadap produk Float Glass selama lebih dari 10 tahun oleh pemerintah India merupakan tindakan unfair.

Hal tersebut diperkuat dengan data dari keputusan pengenaan BMAD bagi tiga eksportir atau produsen Indonesia pada periode 2003-2008 masing-masing sebesar 71,16 dolar AS per metrik ton, 77,76 dolar AS/metrik ton(Mton) dan 81,21 dolar AS/Mton.

Periode 10 tahun dianggap telah cukup bagi industri float glass dalam negeri di India untuk kembali pulih dari kerugian yang diperoleh akibat adanya tindakan dumping. Pemerintah India memulai penyelidikan antidumping terhadap produk float glass asal Indonesia pada 5 Juli 2002 lalu.

Pemerintah India mengumumkan secara resmi pada 8 September 2015 lalu bahwa Indonesia tidak lagi dikenakan BMAD.

Informasi itu menyebutkan, dalam periode ketiga, Indonesia tidak dikenakan Bea Masuk Anti Dumping atas impor produk Float Glass of Thickness 2 mm to 12 mm (both inclusive) of clear as well as tinted variety (other than green glass) but not including reflective glass, processed glass meant for decorative, industrial or automotive purposes.


ANTARA

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

9 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

10 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya