TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Dirgantara Indonesia akan menjual pesawat produksinya ke Thailand. Namun, negeri gajah putih itu hanya mau membeli dengan sistem imbal dagang. "Hasil pertemuan kami dengan kementrian pertanian dan koperasi Thailand, mereka butuh enam pesawat,"kata Manajer Umum Unit Bisnis Pelayanan Aircraft PT Dirgantara, Dita Ardonni Jafri.Hanya saja, yang sudah disepakati untuk tahap awal adalah pembelian sebuah pesawat tipe CN 235 seharga US$ 18,5 juta. "Keputusan finalnya menunggu rapat kabinet Thailand Selasa ini,"ujar Dita.Thailand menginginkan imbal dagang dengan produk pertanian mereka seperti beras, gula, dan plywood. Dengan alasan kondisi Indoensia tidak memungkinkan untuk mengimpor komoditas itu, PT Dirgantara tidak akan menjual barang hasil imbal dagang itu di Indonesia. "Kami sudah dapat pembeli komoditas itu, dan akan dijual di luar Indonesia,"kata Dita. Pembeli beras rencananya akan menjual beras ke daerah Afrika, sedangkan pembeli plywood yang berasal dari India rencananya akan menjual ke Srilanka. "Kami sudah mempertemukan Thailand dengan para pembeli ini,"kata Dita. Thailand sudah mengetahui bahwa komoditas mereka tidak akan dijual di Indonesia. "Tapi Thailand belum tahu persis, komoditas itu mau dijual kemana,"ujar Dita. Sistem pembelian seperti itu murni bisnis to bisnis, tidak melibatkan pemerintah. "Yang menyediakan komoditas itu juga BUMN-nya Thailand di bawah kementrian pertanian,"katanya.Indriani Dyah S.