Kekeringan, Petani Beralih Profesi Jadi Pedagang dan Buruh

Reporter

Senin, 21 September 2015 03:03 WIB

Petani membawa padi yang telah dipotong pada saat panen di Cibarusah, Jawa Barat, 28 Juli 2015. Petani terpaksa memanen lebih awal karena kekeringan telah melanda daerah tersebut sejak tiga bulan lalu. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah petani di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, beralih profesi menjadi pedagang dan buruh bangunan karena lahan bertaninya mengalami kekeringan dampak dari musim kemarau.

"Sekarang petani di sini ada yang menjadi pedagang untuk bisa tetap mendapatkan penghasilan," kata Yadi, seorang petani dari Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 20 September 2015.

Ia mengatakan sudah lebih dari sebulan tidak bertani, melainkan berjualan ubi, singkong, atau apa saja yang dapat dijual dan menghasilkan uang.

Ia mengungkapkan, lahan pertanian di desanya sudah sulit untuk bercocok tanam karena tidak ada air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bertani. "Lahan di sini sudah tidak bisa lagi bercocok tanam karena tidak ada air," kata petani sayuran itu.

Petani lainnya, Dayat, 60 tahun, menyatakan sama tidak dapat menggarap lahan pertaniannya karena kesulitan mendapatkan air pada musim kemarau.

Ia mengaku, sementara waktu beralih profesi menjadi buruh bangunan sejak dua bulan lalu. "Daripada nganggur, tidak bisa bertani, lebih baik cari penghasilan lain, jadi buruh bangunan," katanya.

Penghasilan menjadi buruh bangunan, kata Dayat, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. "Lumayan dapat uang dari buruh nembok, atau cat rumah," katanya.

Ia menambahkan, musim kemarau yang sudah berlangsung lama itu membuat areal pertaniannya sulit mendapatkan pasokan air. Jika dipaksakan untuk bertani, Dayat bersama petani lainnya khawatir akan mengalami kerugian.

"Sudah susah mendapatkan pasokan air yang cukup, dipaksakan untuk menanam sayuran, resikonya terlalu besar," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.

Baca Selengkapnya

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.

Baca Selengkapnya

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.

Baca Selengkapnya

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.

Baca Selengkapnya

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

11 Mei 2017

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

14 Januari 2017

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.

Baca Selengkapnya

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

12 Januari 2017

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.

Baca Selengkapnya