Masuk Tiga Besar, Impor Biji Kakao Justru Melonjak, Ada Apa?  

Reporter

Jumat, 18 September 2015 05:24 WIB

Buah kakao yang baru dupanen di Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Data Badan Pusat Statistik Sulsel menunjukkan, ekspor biji kakao pada Maret 2015 turun 37,8 persen dibandingkan Maret 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta pelaku usaha untuk mengurangi impor kakao. Sebab, Indonesia berada di peringkat ketiga produsen biji kakao terbesar dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, namun justru mengalami peningkatan impor biji kakao.

Merujuk data International Cocoa Organization (ICCO), sepanjang 2014 produksi biji kakao Indonesia mencapai 370 ribu ton. Sementara impor biji kakao terus bertambah. Jika pada tahun 2013 volume impor hanya 30,7 ribu ton maka pada 2014 membengkak tiga kali lipat menjadi 109,4 ribu ton.

Di sisi lain, ekspor kakao olahan terus melaju setiap tahun. Pada 2013, kakao olahan Indonesia yang dikapalkan ke luar negeri sebanyak 196,3 ribu ton. Kemudian bertambah menjadi 242,2 ribu ton pada 2014 atau meningkat 23,3 persen.

“Dari tiga data itu sangat jelas artinya, yaitu kita memang produsen kakao kelas dunia tapi juga masih kekurangan kakao karena industri olahan kakao, yang lebih dikenal sebagai produk cokelat, sangat bergairah,” kata Saleh dalam keterangan tertulis, Kamis malam, 17 September 2015.

Menurut Saleh, diperlukan kombinasi peningkatan produksi biji kakao dan pengembangan produk olahan kakao. Jika dua strategi itu berjalan optimal, secara bertahap kurangnya bahan baku dan tingginya impor kakao bisa diatasi. "Bahkan kita balik hingga bisa menjadi pengekspor produk olahan kakao berupa cokelat.”

Untuk mengamankan pasokan bahan baku kakao, salah satu kebijakan pemerintah adalah pemberlakuan bea keluar biji kakao sejak 2010. Hasilnya ekspor biji kakao turun dari 188,4 ribu ton pada 2013 lalu menjadi hanya sepertiganya atau 63,3 ribu ton pada tahun berikutnya. Pada tahun 2014, devisa yang disumbangkan dari komoditi kakao mencapai US$ 1,24 miliar, dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan.

Saleh mengatakan masih ada ruang yang besar bagi pengembangan industri ini. Apalagi konsumsi cokelat dalam negeri masih minim. Menurut dia, salah satu upaya untuk peningkatan konsumsi cokelat adalah melalui sosialisasi maupun gerakan seperti Peringatan Hari Kakao Indonesia yang berlangsung dari 17-20 September 2015.

AMIRULLAH

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya