Rapat The Fed, Darmin: Makin Cepat Makin Baik

Reporter

Rabu, 16 September 2015 13:27 WIB

Darmin Nasution. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang rapat Federal Open Market (FOMC) The Federal Reserve (The Fed), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pasar negara berkembang menunggu kejelasan sikap The Fed soal suku bunga acuan bank sentral Amerika Serkat (Fed Rate). Selama ini, pelaku pasar terombang-ambing oleh spekulasi kenaikan Fed Rate.

Menurut Darmin, jika Fed Rate makin cepat dinaikkan, hal itu makin baik. “Itu dunia yang bergejolak, silakan kalau mengubah, makin cepat makin baik,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu, 16 September 2015.

Seperti diketahui, The Fed akan menggelar rapat dalam rangka membahas tingkat suku bunga Amerika Serikat selama dua hari, mulai hari ini sampai besok, 17 September 2015, waktu setempat. Menjelang pertemuan The Fed hari ini, dikabarkan dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang. Dolar menguat dari level 14.398 ketimbang penutupan kemarin di angka 14.393.

Ketika disinggung apakah ekonomi Indonesia sudah lebih baik, Darmin kembali menjawab dengan pernyataan yang sama. Menurut dia, pasar sudah melakukan penyesuaian. “Ini sudah berjalan dan sudah di-price in oleh pasar. Kita tidak bilang sudah lebih baik, hanya makin ditunda gejolaknya makin lama,” katanya.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan tak terlalu khawatir terhadap sidang bulanan bank sentral Amerika Serikat (FOMC) besok. Semua pihak dari regulator dan pasar, ujar dia, telah bersiap diri dan tak terlalu kaget lagi atas sentimen sidang The Fed.

Menurut dia, sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed (Fed Rate) sudah tidak menjadi isu sentral lagi. "Rencana ini kan sudah berbulan-bulan yang lalu," ujar Nicky di kantornya, Rabu, 16 September 2015. Menurut dia, The Fed tak lagi begitu menjadi momok di pasar.

Nicky mengatakan, sebagai fasilitator, bersama Otoritas Jasa Keuangan, pihaknya terus memastikan transaksi terus berjalan lancar. Namun, ihwal parahnya dampak suatu sentimen, tutur dia, kembali pada pelaku pasar itu sendiri.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

39 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya