Stok Melimpah, Harga Minyak Dunia Justru Naik

Reporter

Kamis, 3 September 2015 09:43 WIB

AP/Peter Andrew Bosch

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak naik pada Rabu (Kamis pagi WIB, 3 September 2015) dalam sebuah rebound moderat dari aksi jual tajam setelah laporan minyak AS yang bervariasi menunjukkan peningkatan persediaan dan penurunan produksi minyak mentah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 84 sen menjadi ditutup pada 46,25 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober berakhir pada 50,50 dolar AS per barel, meningkat 94 sen dari penutupan Selasa, 2 September 2015.

Pasar minyak berbalik tajam lebih rendah pada Selasa, menghentikan reli kuat selama tiga hari setelah data manufaktur yang lemah dari Tiongkok dan Amerika Serikat lebih lanjut mempersuram prospek pertumbuhan permintaan di dua konsumen energi terbesar tersebut.

Peningkatan pasokan dan pertumbuhan permintaan lesu telah memicu penurunan curam harga minyak sejak pertengahan 2014 ketika minyak mentah diambil lebih dari 100 dolar AS per barel.

Para pedagang pada Rabu mempelajari dengan teliti laporan mingguan minyak AS terbaru dari Departemen Energi (DoE). Persediaan minyak mentah komersial naik 4,7 juta barel menjadi 455,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Agustus, tinggal dekat tingkat tertinggi delapan dekade.

Peningkatan ini jauh lebih besar daripada 900.000 barel rata-rata perkiraan para ahli yang disurvei oleh Bloomberg News.

"Penumpukan tajam tak terduga mengingatkan para pedagang tentang pasokan berlebihan di AS, yang akan terus membebani harga untuk masa mendatang," kata Fawad Razaqzada, seorang analis di Forex.com.

Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS kehilangan 0,4 juta barel menjadi 57,3 juta barel.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS turun 119.000 barel menjadi 9,22 juta barel per hari. Persediaan bensin turun 300.000 barel menjadi 214,2 juta barel.

"Persediaan minyak tampaknya tidak akan berkurang secara berarti dalam jangka pendek, karena tidak hanya musim mengemudi musim panas akan segera berakhir, tetapi juga ada pekerjaan pemeliharaan kilang biasa yang akan segera berlangsung, yang berarti melemahnya permintaan, terutama untuk bensin," kata Razaqzada.

Analis Commerzbank menyoroti volatilitas ekstrem pasar.

"Indeks volatilitas untuk minyak mentah telah semua tapi dua kali lipat dalam dua minggu lalu dan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Maret kemarin," kata mereka dalam sebuah catatan penelitian.

"Oleh karena itu, hampir tidak mungkin untuk membuat prediksi terpercaya tentang kinerja harga jangka pendek saat ini. Memang prediksi tersebut hampir tidak memiliki bahkan separuh dari beberapa jam sekarang."

ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya