Minyak Mentah: Setelah Terpuruk Seminggu, 2 Hari Unjuk Gigi  

Reporter

Sabtu, 29 Agustus 2015 08:53 WIB

Kilang minyak Bashneft-Novoil terlihat saat matahari terbenam di luar Ufa, Bashkortostan, Rusia, 29 Januari 2015. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia mencetak kenaikan besar dua kali berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi, 29 Agustus 2015, WIB) setelah terpuruk seminggu karena para pedagang memandang penurunan tajam baru-baru ini sebagai hal berlebihan.

Harga patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 2,66 dolar AS (6,3 persen) menjadi 45,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan Eropa, menjadi 50,05 dolar AS per barel di perdagangan London, atau naik 2,49 dolar AS (5,2 persen) dari penutupan Kamis, 27 Agustus 2015.

Selama seminggu, WTI naik 11 persen, kenaikan mingguan terkuat dalam empat setengah tahun terakhir setelah sebelumnya kontrak merosot pada Senin lalu ke tingkat penutupan terendah dalam enam setengah tahun, yakni pada 38,24 dolar AS per barel. Sedangkan harga Brent naik sekitar 10 persen, kenaikan terbaik sejak 2009.

Kedua kontrak telah melonjak sekitar 10 persen pada Kamis lalu, berbalik naik atau rebound dari posisi terendah dalam enam tahun terakhir setelah ekonomi AS diberitakan tumbuh lebih baik daripada perkiraan pada tingkat tahunan 3,7 persen pada kuartal kedua.

Di sisi penawaran, rebound didukung oleh Shell, yang menutup dua saluran pipa utamanya di Nigeria pada Kamis lalu karena kebocoran dan sabotase sehingga mengurangi ekspor minyak mentah cukup besar.

"Ini luar biasa," tutur Phil Flynn dari Price Futures Group. "Alasan mengapa harga minyak telah kembali adalah kita merasakan aksi jual berlebihan."

Menurut dia, minyak mentah jatuh di bawah 40 dolar AS per barel pada Senin, 24 Agustus 2015, karena para investor khawatir pelambatan pertumbuhan dan gejolak pasar saham Tiongkok akan menggerus ekonomi global ke dalam kelumpuhan.

"Tapi sekarang Anda melihat data ekonomi yang datang dari Eropa dan AS. Ketakutan bahwa pelambatan Tiongkok telah berdampak besar pada ekonomi global mungkin terlalu dibesar-besarkan. Pasar minyak tetap sangat volatile," ucap Tim Evans dari Citi Futures.

Evans berujar, para pedagang minyak tampak lebih terkesan dengan kenaikan 4,8 persen pasar saham Shanghai pada Jumat kemarin daripada penurunan hampir 8 persen selama seminggu.

ANTARA




Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya