KERETA CEPAT: Jepang dan Cina Berebut Proyek (Bag. 1)

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 15 Agustus 2015 09:15 WIB

Seorang model berpose di samping miniatur kereta api kecepatan tinggi saat digelar pameran yang digelar oleh Perusahaan China Railway Corporation di Jakarta, 13 Agustus 2015. Pameran tersebut guna memperkenalkan perkembangan kemahiran Cina dalam bidang survei dan desain transportasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - BUAH dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Cina XI Jinping di Balai Agung Rakyat, Cina, akhir Maret 2015, mengagetkan pemerintah Jepang. Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meneken nota kesepahaman proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Kepala Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi Cina, Xu Shaosi.

Jepang terkejut lantaran proyek pembangunan yang sama telah dirintis oleh pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) sejak 2011 atas permintaan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Kami mau bilang apa. Sampai sekarang saya tak tahu,” kata Senior Representative Indonesia Office JICA, Hiromichi Muraoka, di kantornya, Jakarta, Senin lalu.

Dia masih ingat betul awal pemerintah Indonesia meminta Jepang membantu menyiapkan studi kelayakan. Menanggapi permintaan itu, JICA kemudian memulai studi kelayakan. “Kami melakukan studi kelayakan selama 1,5 tahun. Saya percaya studi kelayakan kami memuat informasi yang sangat detail,” ujar Muraoka.

Mantan Direktur Pengembangan Kerja Sama Pemerintah Swasta Kementerian Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Bastary Indra Pandji, mengakui, permintaan ke Jepang datang dari Bappenas. Pada Oktober 2011, Bastary menyurati Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang untuk meminta bantuan teknis.

Surat itu dijawab dengan kesediaan Jepang menghibahkan US$ 500 ribu untuk studi awal proyek tersebut yang berlangsung pada November 2011-Maret 2012. Setelah studi selesai, Bastary menyurati Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang. “Mereka mau bantu lagi. Lalu mulai pre-FS (feasibility study) pada April 2012,” ujarnya.

Pada pre-FS itu, Jepang menghibahkan US$ 500 ribu untuk studi selama April-November 2012. Sejak saat itu, kata Bastary, pemerintah Jepang meminta komitmen yang serius dari Indonesia. Permintaan itu direspons Bappenas dengan mengeluarkan peraturan menteri yang membentuk tim koordinasi proyek kereta cepat pada Maret 2012.

Selanjutnya >> Cina menyalip Jepang...

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

23 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

2 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

4 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

4 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

4 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

5 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

5 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

6 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

6 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

6 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya