Kartel Sapi, Ini Temuan Awal KPPU

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 13 Agustus 2015 20:13 WIB

Sejumlah sapi yang berada di rumah potong hewan (RPH) di kalideres. Sidak dilakukan karena ada dugaan permainan daging sapi, yang dilakukan oleh oknum tidak bertangung jawab dan ada pihak yang membiayai aksi mogok para pedagang sapi tersebut. Jakarta, 11 Agustus 2015. TEMPO./Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha sedang menginvestigasi dugaan adanya kartel daging sapi. KPPU menduga ada upaya menahan pasokan dalam kasus langkanya daging sapi.

"Kami menduga kuat ada upaya menahan pasokan," kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama KPPU Mohammad Reza di kantornya, Kamis, 13 Agustus 2015.

Sejauh ini, menurut Reza, pihaknya belum mendapat gambaran secara detail siapa penahan pasokan daging tersebut. Investigasi yang dilakukan KPPU akan meminta keterangan beberapa pihak dalam pasokan daging sapi. Mereka adalah importir, feedloter, rumah pemotongan hewan, dan pedagang.

"Kami belum mendapat gambaran siapa, apakah dari importir atau feedloter. Tapi kami memang melihat ada upaya menahan pasokan," ucap Reza.

Dalam Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, menurut Reza, ada pasal yang melarang aksi menahan pasokan.

Dugaan menahan pasokan ini, tutur Reza, bisa terlihat dari seretnya suplai sapi yang sebenarnya tersedia. Begitu juga dengan permintaan daging sapi. Artinya, permasalahan yang terjadi ada di tengah-tengah. "Di tengah-tengah inilah yang jadi pertanyaan kami, siapa yang bermain sesungguhnya," ucap Reza.

Dia menceritakan, salah satu investigasi yang dilakukan KPPU adalah kunjungan ke rumah pemotongan hewan di Semanan, Jakarta Barat, pada Selasa lalu. RPH itu ditemukan tidak beroperasi lagi dengan bermacam alasan, seperti pasokan sapi dari feedloter yang terhenti. Namun, saat melihat ke belakang RPH tersebut, petugas KPPU menemukan sapi lebih dari 20 ekor. Dalam sehari, RPH tersebut memotong sekitar sepuluh sapi.

"Mereka bilang melakukan itu untuk bersikap berempati dengan teman-temannya yang lain. Ini yang jadi pertanyaan kami, apa maksudnya. Tapi kami simpan dulu. Kami masih mencari tahu," kata Reza.

AMIRULLAH

Berita terkait

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

1 menit lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Konsep Dana Pensiun dalam P2SK Rugikan Kaum Buruh

2 menit lalu

Konsep Dana Pensiun dalam P2SK Rugikan Kaum Buruh

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar menilai, UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), merugikan kaum buruh.

Baca Selengkapnya

Akan Tampil di Hammersonic 2024, Berikut Profil Band Metal Suicide Silence

9 menit lalu

Akan Tampil di Hammersonic 2024, Berikut Profil Band Metal Suicide Silence

Lewat dedikasi, ketekunan, dan semangat yang menyala, band metal Suicide Silence menginspirasi jutaan penggemarnya. Bakal tampil di Hammersonic 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

13 menit lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

17 menit lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

25 menit lalu

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

Caleg petahana DPR RI dari PAN, Sungkono, menyoroti oligarki dalam tubuh partainya lewat permohonan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

33 menit lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Profil Arkhan Fikri, Pemain Muda Asal Sumatera Utara yang Perkuat Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

34 menit lalu

Profil Arkhan Fikri, Pemain Muda Asal Sumatera Utara yang Perkuat Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Arkhan Fikri sempat jadi sorotan warganet setelah gagal mencetak gol saat adu penalti timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

41 menit lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

44 menit lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya