Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam konferensi pers kinerja ekspor non migas di Kemendag, Jakarta, 6 Januari 2015. Kemendag memastikan target ekspor selama 2014 sebesar 184,3 miliar dolar Amerika atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai karena lesunya pasar global dan anjloknya harga komoditas ekspor andalan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mempersilakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi salah satu pemberi rekomendasi izin impor garam konsumsi. Namun, untuk rekomendasi izin garam industri, Gobel menolak.
"Jangan, malah bisa menambah birokrasi malah bisa menghambat. Kalau dia enggak ngerti industrinya dia menghambat," katanya di Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.
Gobel mengaku selama ini tidak mengeluarkan izin impor garam konsumsi. Namun Gobel akan memeriksa kembali izin impor garam konsumsi. "Kalau garam konsumsi itu ada rekomendasi dari KKP jadi tidak mungkin kami impor. Yang dari Kemenperin untuk garam industri saja," katanya.
Sementara itu, Menteri Susi meminta Presiden Joko Widodo dilibatkan dalam memberi rekomendasi impor garam. Dengan cara itu, Susi ingin melindungi petani garam agar barang dagangannya tidak jatuh karena kedatangan garam impor. Dia menyebutkan adanya tujuh perusahaan (perseroan terbatas) yang mengimpor garam konsumsi. Susi mempersilakan pengusaha mengimpor garam industri tapi tidak untuk garam untuk keperluan pangan.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan kebijakan impor garam harus dikendalikan. Dia tidak menampik akan ada mekanisme perubahan impor. "Kami akan lihat," katanya.
Menurut dia, saat ini garam konsumsi lebih dari cukup untuk menutupi kebutuhan sehingga tak perlu impor. Impor garam industri dan farmasi, Sofyan melanjutkan, masih dibutuhkan karena perlu standar tinggi yang berbeda dengan garam konsumsi. Sofyan menuturkan, pada masa mendatang pemerintah akan memperbaiki dan berinvestasi ladang garam baru di Nusa Tenggara Timur untuk kebutuhan garam industri.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
11 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.