Kepala Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Andy Noorsaman Sommeng. TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng menghimbau pengguna mobil jenis low cost green car (LCGC) beralih ke penggunaan bahan bakar minyak beroktan lebih tinggi.
Khusus untuk pengguna premium, dia menyarankan bermigrasi ke Pertalite. "Karakter LCGC cocok untuk Pertalite," katanya saat seremoni uji pasar Pertalite di Jakarta, Jumat, 24 Juli 2015.
Andy menambahkan Pertalite berguna untuk menambah varian produk yang ditawarkan PT Pertamina (Persero). Nantinya, konsumen dapat mempunyai opsi lebih banyak untuk BBM beroktan tinggi, sehingga menguntungkan mereka karena menghemat biaya perawatan.
Andy juga mengusulkan Pertalite tersegmentasi untuk pengendara usia muda. Sebab, dengan Pertalite, mereka bisa memperoleh BBM berkualitas dengan harga terjangkau.
Mayoritas pengendara LCGC adalah anak muda. Sebab, anak muda cenderung lebih tertarik mengendarai mobil yang hemat energi sehingga emisi gas rumah kaca dapat dikurangi. "Ini juga dapat menambah kompetisi Pertamina dalam mendukung ketersediaan BBM nasional," ucap Andy.
Saat ini Pertalite masih dalam tahap tes pasar hingga 2 bulan ke depan. Selama periode ini, BBM dijual dengan harga promo Rp 8.400 per liter, lalu pada tahap komersial harga naik menjadi Rp 8.700 per liter.