Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait (tengah), menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, 23 Februari 2015. Manajemen PT Lion Mentari Airlines, pengelola maskapai Lion Air, bersedia jika Kementerian Perhubungan mewajibkan perusahaan maskapai untuk menyetor dana deposit. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO , Jakarta:Penerbangan Lion Air selama dua hari Idul Fitri ini banyak mengalami penundaan. Berdasarkan data yang didapat dari Posko Lebaran 2015, penumpang rata-rata harus menunggu 3-5 jam sebelum berangkat.
"Katanya karena pesawat dari bandara asal terlambat sampai. Jadi berimbas ke penerbangan yang lain," kata Airport Duty Manager Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Suwarno, saat ditemui Tempo di kantornya pada Sabtu, 18 Juli 2015. Alasan ini berlaku untuk tujuan-tujuan yang tak terkena efek letusan gunung berapi yang tengah aktif.
Selain masalah teknis, ada juga penyebab lain seperti kurangnya kru pesawat, atau situasi tak terduga seperti kendala cuaca.
Pihak bandara, menurut Suwarno, tak ikut campur terkait penanganan konsumen. Mereka hanya memfasilitasi sesuai dengan keputusan maskapai.
"Kami hanya menyediakan tempat untuk refund, atau membantu angkutan bus. Kalau ada pengalihan penerbangan," kata Suwarno. Mereka juga membantu menciptakan suasana kondusif, agar penumpang tak mengamuk dan merusak properti bandara. Sebab, maskapai tak menanggung kerusakan-kerusakan properti bandara.
Sementara kebijakan pemberian makanan kecil ataupun pengembalian uang, sepenuhnya ada di tangan maskapai yang bersangkutan.
Meski banyak keterlambatan, mayoritas oleh penerbangan Lion Air, Suwarno mengatakan suasana tetap kondusif. Suwarno membantah adanya tumpukan antrean ataupun penumpang mengamuk.