500 Ribu Sambungan Air Bersih Ditargetkan Terpasang Tahun In
Editor
Rully Widayati
Rabu, 15 Juli 2015 00:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan penambahan 500 ribu sambungan rumah air minum baru di 2015 melalui program hibah, guna mengejar target akses universal air minum 100% hingga 2019 mendatang.
Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Natsir mengatakan penambahan tersebut diperoleh melalui program hibah air minum bantuan pemerintah Australia dan hibah APBN.
Sejauh ini, akses sambungan rumah yang telah dibangun melalui program hibah ini mencapai 377 ribu sambungan rumah.
“Apabila ditambah dengan rencana capaian yang dihasilkan dari program hibah APBN, maka di tahun 2015 akan tercapai kurang lebih setengah juta sambungan rumah,” katanya dalam siaran pers, Senin (13 Juli 2015).
Natsir mengatakan pekan lalu telah dilakukan rapat koordinasi dengan Kepala PIU (project implementation unit) Program Hibah Air Minum serta Direktur Utama PDAM dari 19 kabupaten/kota.
Menurutnya, PDAM yang diundang tersebut adalah yang dianggap memiliki kinerja yang kurang baik dalam melaksanakan program hibah air minum bantuan pemerintah Australia.
Rapat koordinasi tersebut dimaksudkan untuk mendorong percepatan pelaksanaan program hibah air minum bantuan Australia tahap II pada tahun 2015. Pasalnya, kinerja 19 kabupaten/kota tersebut berkontribusi dalam keterlambatan pencapaian program kurang lebih 35 ribu sambungan rumah.
“Kami menginginkan masing-masing PIU program hibah air minum memiliki pencapaian target yang konkret disertai kerangka waktu yang jelas dari masing-masing untuk menyelesaikan program ini di akhir 2015,” katanya.
Menurutnya, catatan kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan program hibah air minum bantuan pemerintah Australia akan menjadi catatan bagi Ditjen Cipta Karya dalam merekomendasikan keikutsertaan dalam program hibah air minum APBN di tahun 2016.
Program hibah air minum bantuan pemerintah Australia tahap II telah dilaksanakan sejak 2012 dengan target output yang diharapkan hingga akhir program di 2015 ialah 344.848 sambungan rumah. Hingga Juni lalu, capaian sambungan rumah yang berhasil diselesaikan adalah 306.273 sambungan rumah.
Sementara itu, tahun ini Kementerian Keuangan juga menyalurkan dana hibah untuk pembangunan sambungan rumah air minum sebesar Rp500 miliar. Untuk setiap sambungan rumah, dana hibah yang diberikan ialah Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Bila terserap penuh, hibah APBN diperkirakan dapat mendukung pembangunan 160 ribu hingga 250 ribu sambungan rumah. Sama seperti hibah dari Australia, penyaluran hibah dilakukan dengan sistem output base.
“Artinya pemerintah daerah terlebih dahulu mendanai pembangunan sambungan rumah. Setelah dua bulan beroperasi, artinya dijamin bahwa sambungan rumahnya berkualitas bagus, baru dana hibah itu disalurkan,” katanya.