TEMPO.CO, Jakarta – Melonjaknya tingkat harga sejumlah komoditas pada kelompok bahan makanan ketika memasuki Ramadan menjadi pemicu utama inflasi pada Juni 2015 di Jawa Tengah.
Pada periode tersebut, Jawa Tengah mengalami inflasi 0,61 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 119,18 atau meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,51 persen dengan IHK 118,45.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Jam Jam Zamachsyari menuturkan inflasi didorong terutama oleh peningkatan indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,83 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, ujar dia, adalah daging ayam ras, beras, cabai merah, telur ayam ras, dan bensin.
"Ini menjadi fenomena saat memasuki Ramadan. Seminggu setelah Ramadan, biasanya langsung turun, tapi ada yang tidak mau turun," ujarnya saat konferensi pers, Rabu, 1 Juli 2015.
Selain itu, penyebab inflasi dipengaruhi kenaikan harga cabai rawit, apel, lele, minyak goreng, kacang panjang, jeruk, kangkung, mi, melon, dan daging ayam kampung.
BPS Jawa Tengah mencatat, dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, inflasi tertinggi didorong oleh kenaikan harga daging dan produk turunannya, yakni sebesar 4,23 persen. Sedangkan kelompok kacang-kacangan menyumbang inflasi terendah, yakni 0,04 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar pada deflasi adalah bawang merah, nangka muda, tomat sayur, sawi hijau, dan bawang putih," tuturnya.
BISNIS.COM
Berita terkait
Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur
59 hari lalu
Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya
17 Oktober 2023
Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.
Baca SelengkapnyaInflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan
31 Agustus 2023
Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan
1 Agustus 2023
Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.
Baca SelengkapnyaInflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar
1 Agustus 2023
BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaEkonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati
31 Juli 2023
Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.
Baca SelengkapnyaASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus
30 Juli 2023
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022
3 Juli 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.
Baca SelengkapnyaIMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
30 Juni 2023
Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.
Baca Selengkapnya