Asing Boleh Miliki Properti, Begini Pendapat Analis

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 25 Juni 2015 05:44 WIB

Seorang bocah melihat maket pada pameran Indonesia Properti Expo di Jakarta Convention Center, Jakarta, 14 Februari 2015. Pameran tersebut menampilkan 400 proyek properti dan akan berlangsung dari 14-22 Februari. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO , Jakarta: Chief Economist & Strategic Investment IGIco Advisory Martin Panggabean menilai rencana pemerintah mengkaji kepemillikan orang asing untuk properti akan membuat harga melonjak. Sebab, pasar orang asing punya daya beli tinggi.

“Misal harga sebuah properti yang sebenarnya Rp 2 miliar, kemungkinan akan dijual menjadi sekitar Rp 5 miliar bila orang asing diperbolehkan memiliki properti,” kata Martin kepada Tempo, Rabu, 24 Juni 2015.

Dengan harga yang melonjak, Martin memprediksi bakal tercipta bubble properti. Kondisi tersebut, menurut dia, akan bertambah parah apabila sebagian besar pasar merupakan investor atau spekulator.

“Kalau Indonesia yang kena dampak bubble di sektor properti dan perbankan, perekonomian tidak akan membaik,” ujar Martin. Besar kemungkinan, Martin mengatakan, aset negara yang akan dijual. “Sumber daya alam Indonesia masih banyak jadi incaran asing.”

Analis Investa Mandiri, Hans Kwee, juga mengatakan membuka pasar properti Indonesia untuk asing akan menyebabkan bubble lebih cepat terjadi. “Perlambatan properti di dalam negeri bukan karena kebijakan LTV (loan to value), tetapi karena kenaikan harga properti lebih cepat dari pada kenaikan daya beli,” ujar Hans.

Analis Danareksa, Reynaldi, menambahkan perlambatan pertumbuhan sektor properti karena masih rendahnya daya beli masyarakat. Kondisi itu terjadi karena belum membaiknya pendapatan masyarakat dibandingkan dengan harga properti.

“Cuma saja harga properti kita masih terasa "murah" bagi asing, sehingga asing pun men-drive kebijakan pemerintah agar bisa lebih "lunak" kepada mereka,” katanya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyepakati usulan Real Estate Indonesia (REI) yang menginginkan asing dapat memiliki properti di Indonesia.

"Ini sedang digodog pemerintah di Kementerian Keuangan mengenai kepemilikan asing di properti, baik di rumah tapak atau apartemen," kata Basuki saat ditemui di kantor Presiden, Selasa, 23 Juni 2015.

SINGGIH SOARES


Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

20 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

29 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

29 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

32 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

34 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

35 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

54 hari lalu

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

Di dunia orang kaya, orang sering bertanya, apa yang bisa dibeli dengan US$1 juta.

Baca Selengkapnya

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

55 hari lalu

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

56 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

57 hari lalu

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya