Peduli Batik, Pertamina Garap Buku tentang Batik Tanjung Bumi

Reporter

Minggu, 14 Juni 2015 04:30 WIB

Seorang pekerja menggarap interior dengan motif batik Madura gerbong restoran kereta api Sancaka jurusan Surabaya-Yogyakarta di depo lokomotif Sidotopo DAOPS VII, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/7). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , Bangkalan: Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) tengah menggarap sebuah buku khusus mengangkat tema tentang kerajinan batik. Ulika Triyoga, East Area HR Ops & Comdev Team Leader PT PHE WMO mengatakan buku ini secara khusus mengangkat tema tentang sejarah dan kekhasan batik Tanjung Bumi di Kabupaten Bangkalan.

Menurut Ulika, ide pembuatan buku ini muncul karena hingga saat ini belum ada satu pun buku terbitan Tanah Air yang secara khusus membahas tentang batik Tanjung Bumi. Padahal, menurut beberapa literatur terbitan luar negeri, batik Tanjung Bumi yang dikenal batik 'gentongan' sudah terkenal di benua Amerika dan Eropa sejak awal tahun 1990an.

"Karena fakta inilah, kami tertarik untuk membuat buku yang rencananya diberi judul "”Batik Tanjoeng Boemi” The Art of Madura Batik," kata Ulika, Sabtu, 13 Juni 2015.

Ulika menambahkan, buku tersebut nantinya tidak hanya membahas tentang batik 'gentongan' yang sudah melegenda. Buku itu juga akan membahas secara menyeluruh tentang kekayaan motif batik yang dibuat-buat ibu rumah tangga di Desa Tanjung Bumi, Kecamatan Tanjung Bumi tersebut. "Batik Tanjung Bumi tak hanya gentongan, banyak batik motif lain yang tak kalah menawan," ujar dia.

Ulika menambahkan buku tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus menjaga kekayaan kearifan lokal di Bangkalan. "Buku ini bisa menjadi rujukan bagi para wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengenal batik Tanjung Bumi".

Para pengrajin batik dari Tanjung Bumi Bangkalan memang terkenal kreatif dalam mengembangkan kreasi batik. Selain motif yang beragam, salah satu batik asal Tanjung Bumi yang sedang digandrungi pecinta batik adalah batik aromaterapi. "Saat dibuka bungkusnya, langsung muncul wewangian," kata Halimah, salah satu pemakai batik aromaterapi.

Menurut Mahrus, salah pedagang di sentra batik Kecamatan Burneh, bahan dasar batik aromaterapi adalah batik tulis Tanjung Bumi. Aramo terapi tersebut muncul karena direndam dengan aneka macam wewangian sebelum dipasarkan. Keharumannya bisa bertahan hingga tiga bulan. "Batik ini sudah menembus pasar asia, seperti Malaysia, Singapura bahkan Arab Saudi," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

11 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

36 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

40 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya