Manajemen Penyeberangan Merugi Rp1,2 M Akibat Cuaca Buruk

Reporter

Selasa, 9 Juni 2015 10:03 WIB

Menurut Wikipedia bahwa kapal Ferry MV Dona Paz pada 20-12, 1987 telah menabrak kapal tanker Vector dan menewaskan sekitar 4,341 penumpang dan kecelakan kapal ini merupakan kecelakan terbesar di dunia. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang mengklaim kerugian sekitar Rp1,2 miliar selama penutupan pelayaran ke berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur, 3-8 Juni 2015, akibat cuaca buruk.

"Total kerugian itu merupakan asumsi dari perkiraan pencapaian target pendapatan per bulan sebesar Rp6 miliar atau rata-rata pemasukan setiap hari antara Rp200 juta-Rp300 juta," kata General Manager (GM) ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Arnold Janssen di Kupang, Selasa (9 Juni 2015).

Ia menjelaskan apabila satu armada kapal saja dalam sehari tidak melakukan pelayaran maka berpengaruh terhadap pencapaian target yang diberikan dalam satu bulan pelayaran sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan dalam manajemen PT ASDP.

"Kalau target minimal Rp6 miliar tidak dicapai dalam satu bulan pelayaran, maka perlu dikomunikasikan/dilaporkan ke Jakarta sebab dan penyebabnya, karena berkaitan langsung dengan kebutuhan akan biaya untuk operasional tujuh unit armada kapal yang dikendalikan PT ASDP Kupang," katanya.

Selain biaya oprasional tujuh kapal, capaian target per bulan yang dipatok itu juga dimaksudkan untuk dapat menggaji sekitar 220 karyawan yang bekerja dan mengabdi di PT ASDP Kupang, serta kebutuhan pengeluaran lainnya yang diambil dari jasa pelayanan itu.

Ia mengatakan jika operasional pelayaran lancar, pendapatan setiap kapal motor penyeberangan antara satu unit dengan unit lainnya tidak sama (rata-rata Rp200 juta) karena tergantung dari daerah mana yang akan dilayari dan pada hari apa saja.

"Tujuan lintasan itu berkaitan dengan jarak jauh dan dekat yang berpengaruh langsung terhadap biaya tiket, konsumsi nahkoda, masinis, anak buah kapal, dan karyawan lain yang berada dalam kapal saat melakukan pelayaran," katanya.

Demikian pula, kata Janssen, terhadap hari-hari pelayaran dan dampaknya terhadap pemasukan bagi ASDP Kupang seperti Sabtu dan Minggu tentunya pemasukan bisa mencapai target rata-rata per hari antara Rp200 juta-Rp300 juta.

"Kalau operasional armada angkutan laut itu antara lain KMP Ile Ape, Ile Mandiri atau KMP Balibo, berlayar pada hari Sabtu dan Minggu dengan tujuan Kupang-Aimere dan Kupang--Waikelo Sumba Barat dalam kondisi cuaca normal bisa mencapai target rata-rata per harinya Rp200 juta-Rp300 juta," katanya.

Tetapi, apabila KMP Ranaka, KMP Inerei, KMP Umakalada, bertolak ke Baa, Kabupaten Rote Ndao pada setiap senin dan Selasa maka hanya dapat meraih angka Rp50 juta hingga Rp100 juta untuk pergi dan pulang dalam sehari sekalipun.

Hal itu, katanya, terjadi karena selain jarak tempuhnya hanya sekitar 200-400 mil, juga pada hari-hari itu (Senin dan Selasa) waktu sepi bagi aktivitas di pelabuhan setempat.

"Dalam kaitan dengan bisnis ini, armada yang parkir saja, pihak managemen harus mengeluarkan biaya. Sementara tidak ada pemasukan, sehingga jelas merugi," katanya.

Sejak 3-8 Juni 2015, layanan pelayaran dari dan ke beberapa tujuan di NTT ditutup karena cuaca buruk.

"Penutupan pelayaran dari dan ke berbagai daerah di wilayah kepulauan itu berlangsung sejak 3 Juni dan diawali dari lintasan Kupang-Sabu Raijua, diikuti lintasan Kupang-Aimere-Waingapu di Pulau Sumba, dan hari ini diikuti lagi Kupang-Rote Ndao," katanya.

ANTARA

Berita terkait

ASDP Gandeng Pelni, Integrasikan Aplikasi Penjualan Tiket Kapal

8 Juli 2022

ASDP Gandeng Pelni, Integrasikan Aplikasi Penjualan Tiket Kapal

ASDP Indonesia Ferry dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menandatanganani kerja sama penjualan tiket konektivitas trayek kapal.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang ASDP Mendekati Normal Selama Mudik Lebaran

8 Juni 2022

Jumlah Penumpang ASDP Mendekati Normal Selama Mudik Lebaran

ASDP mencatat pergerakan penumpang terbesar terjadi di Pelabuhan Merak-Bakauheni.

Baca Selengkapnya

H+4 Lebaran, 160.143 Pemudik Menyeberangi Pelabuhan Bakauheni Menuju Merak

8 Mei 2022

H+4 Lebaran, 160.143 Pemudik Menyeberangi Pelabuhan Bakauheni Menuju Merak

Sebanyak 160.143 orang pemudik menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menuju Pelabuhan Merak.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, ASDP Catat 760.911 Penumpang dari Jawa Masuki Sumatera

1 Mei 2022

Arus Mudik, ASDP Catat 760.911 Penumpang dari Jawa Masuki Sumatera

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengatakan data Posko pada 22 April (H-10) hingga Ahad pagi, 1 Mei 2022, mencatat sudah 760.911 orang.

Baca Selengkapnya

H-4 Lebaran, Kendaraan Pribadi Pemudik Dominasi Pelabuhan Merak

28 April 2022

H-4 Lebaran, Kendaraan Pribadi Pemudik Dominasi Pelabuhan Merak

Kendaraan Pemudik memadati Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten pada H-4 Lebaran atau Kamis hari ini.

Baca Selengkapnya

Penumpang Kapal Feri Bintan-Batam Antre 3 Jam, Ini Penjelasan ASDP

24 April 2022

Penumpang Kapal Feri Bintan-Batam Antre 3 Jam, Ini Penjelasan ASDP

Penumpang kapal feri rute pelayaran dari Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan menuju Pelabuhan Tanjung Punggur, Kota Batam menunggu antrean 2-3 jam

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Penumpang Kapal Feri Diprediksi Naik 65 Persen: 3,2 Juta Orang

13 April 2022

Mudik Lebaran, Penumpang Kapal Feri Diprediksi Naik 65 Persen: 3,2 Juta Orang

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi jumlah penumpang kapal feri selama periode mudik Lebaran 1443 Hijriah akan meningkat

Baca Selengkapnya

Dampak Corona, ASDP Tutup Penyeberangan Ketapang-Banyuwangi

1 Mei 2020

Dampak Corona, ASDP Tutup Penyeberangan Ketapang-Banyuwangi

ASDP menghentikan penyeberangan dari Ketapang ke Banyuwangi untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, 2 Lintas Penyeberangan Paling Padat

1 Desember 2019

Libur Natal dan Tahun Baru, 2 Lintas Penyeberangan Paling Padat

Sebagaimana libur Natal dan Tahun Baru pada tahun-tahun sebelumnya, lintasan Merak -Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk akan sangat padat.

Baca Selengkapnya

Naikkan Tarif Penyeberangan Hingga 28 Persen, Ini Alasan Kemenhub

9 Oktober 2019

Naikkan Tarif Penyeberangan Hingga 28 Persen, Ini Alasan Kemenhub

Kemenhub mencatat, tarif angkutan penyeberangan tidak naik sejak 2016.

Baca Selengkapnya